Inisiatif Mandiri dari Aice untuk Pencegahan Covid-19

0
694

Penyemprotan disinfektasi rutin di Aice/Aice

Iconomics - Aice Group membangun sistem pencegahan penularan Covid-19 di kalangan karyawan dengan upaya edukasi karyawan yang ada pada 2 pabriknya, di Bekasi, Jawa Barat dan Mojokerto, Jawa Timur.

Manajemen Aice mengombinasikan pencegahan-pencegahan tersebut dengan membantu beban ekonomi masyarakat terdampak Pandemi Covid-19 di berbagai wilayah sekitar pabrik. Aice juga memberikan 500.000 es krim ke 14 titik rumah sakit rujukan dan peristirahatan tenaga medis Covid-19 di Jabodetabek dan Rembang, Jawa Tengah.

“Pencegahan wabah ini dianggap sangat penting oleh perusahaan. Kami berinisiatif secara mandiri dan sesuai kebijakan Pemerintah untuk mulai membentuk Gugus Tugas Pencegahan dan Percepatan Penanganan Covid 19 di internal perusahaan,” kata Brand Manager Aice Group Holdings Sylvana Zhong dalam siaran pers.

Sylvana menjelaskan Aice telah membuat sistemdeteksi, pelaporan, isolasi dan perawatan dini di berbagai instalasi produksinya. Penanganan dan pencegahan Covid-19 menjadi upaya bersama berbagai fungsi manajemen dari mulai operasi, SDM hingga legal dan security perusahaan. Hal ini sudah menjadi protokol usaha yang penting dalam menjaga kesehatan seluruh karyawan, keluarganya termasuk juga distributor kami yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Baca Juga :   Produksi Suzuki Indonesia Berhenti Sementara, Layanan Purna Jual Tetap Beroperasi

Praktisi Dokter sekaligus Relawan Medis Gugus Tugas Covid-19 GP Ansor Ahmad Athoillahmengingatkan bahwa banyak sekali pekerja yang bermukim di sekitar wilayah kantor atau pabrik. “Kegagalan mencegah penularan di dalam kantor dan pabrik sudah pasti akan menimbulkan bencana bagi perusahaan tersebut. Dan juga bencana yang besar bagi masyarakat sekitarnya,” kata Gus Atho.

“Pencegahannya seperti karyawan wajib bermasker, rajin cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, yang sakit diistirahatkan dulu, pemberian vitamin bagi karyawan untuk menaikkan stamina dan jarak posisi kerja sesuai physical distancing yaitu dua meter. Dan jangan lupa, untuk sementara jangan melakukan jabat tangan dulu,” tutup Gus Atho.

Pihak Aice Group sendiri merinci berbagai langkah antisipasi seperti peningkatan sanitasi telah dijalankan oleh AICE baik di gedung kantor maupun area pabriknya sejak masa awal pengumuman adanya pandemi Covid-19 di Indonesia. Prosedur pencegahan tersebut sudah diterapkan sejak pekerja memasuki area pabrik. Mereka akan langsung dicek suhunya, kemudian mereka akan disemprot alkohol 70%. Hal yang sama juga dilakukan terhadap kendaraan yang masuk ke dalam kawasan pabrik.

Baca Juga :   Jasa Marga Catatkan Trafik Tambah Merosot

Prosedur tersebut dilanjutkan saat karyawan akan memasuki ke dalam area kerjanya, sehingga mereka dicek suhunya dua kali, pada saat memasuki area pabrik dan pada saat memasuki area kerja. Penyemprotan alkohol 70% kembali dilakukan pada karyawan saat memasuki area produksi.

AICE juga lakukan disinfektasi pada pagi dan sore hari ke area pabrik, menyediakan hand sanitizer di semua departemen, membagikan brosur berupa tips pencegahan virus corona, dan juga menempatkan banner cara mencegah virus corona di area yang sering dilalui karyawan.

Tidak ketinggalan, AICE juga menyiapkan pasokan cairan disinfektan yang dapat di bawa pulang oleh karyawan secara cuma-cuma di area pabrik Cikarang. Diharapkan karyawan dapat membersihkan rumah mereka, sehingga mereka senantiasa selalu terjaga kebersihan dan juga kesehatannya baik di lingkungan kerja maupun tempat tinggal.

“Sejak awal Maret, para karyawan Aice sudah bermasker di seluruh area kantor. Aice menyediakan masker di pos keamanan utama, untuk para pengemudi pengiriman ataupun tamu perusahaan. Sebelum memasuki kantor atau pabrik, tiap orang harus menggunakan hand sanitizer yang tersedia. Keamanan akan memeriksa suhu tubuh karyawan, termasuk tamu-tamu kami. Jika suhu di atas 37,2 ℃, maka tamu akan disarankan untuk pulang sementara karyawan akan diwajibkan diperiksa dokter perusahaan, dan diistirahatkan selama 14 hari, jika suhu sudah normal maka akan diperiksa dokter kembali sebelum diijinkan bekerja.

Baca Juga :   Arsjad: Bersama Anindya Bakrie, Kita Sepakat Besarkan Kadin sebagai Rumah Pengusaha

Sementara itu, sebagai upaya perusahaan dalam rangka perlindungan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), seluruh karyawati hamil diminta stay at home, demikian juga bagi karyawan yg memiliki sakit khusus dan mereka tetap mendapatkan upah penuh,” jelas Sylvana.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics
Close