Perusahaan Fintech PT Cashlez Worlwide Indonesia, Tbk (CASH) Resmi Melantai di Bursa

0
1519
Reporter: Petrus Dabu

Iconomics - Satu lagi pendatang baru Bursa Efek Indonesia. PT Cashlez Worlwide Indonesia, Tbk (CASH) resmi melantai di Bursa pada Senin (4/5).

Emiten financial technology (fitench) ini menawarkan kepada publik sebanyak 250 juta saham biasa atas nama atau 17,5% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO. Secara bersamaan perseroan juga menerbitkan 250 juta waran seri I yang dibagikan secara cuma-cuma.

Dengan harga penawaran Rp 350 per saham, CASH memperoleh dana sebesar Rp 87,5 miliar dari IPO ini.

Di hari pertama melantai bursa, emiten yang tercatat di papan akselerasi ini menguat 9,71% menjadi Rp 384 per saham.

Penggunaan dana

Sekitar 61,31%  akan digunakan untuk mengambil alih saham PT Softorb Technology Indonesia (STI) sebanyak 1.020 lembar saham atau setara dengan 51%. Sisanya sekitar 38,69%  akan digunakan sebagai modal kerja.

Profil Perusahaan

Berdiri sejak 2015 dan beroperasi mulai September 2016 PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk dengan merek Cashlez merupakan perusahaan teknologi finansial pembayaran untuk merchant. Cashlez menciptakan sistem mPOS (mobile point of sale), sebuah konsep penerimaan pembayaran menggunakan kartu, baik kartu kredit atau kartu debit berbasis aplikasi pada smartphone (Android dan iOS) yang dihubungkan dengan card reader melalui bluetooth.

Baca Juga :   PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) IPO, Perkuat Permodalan Anak Usaha

Kinerja keuangan

Total aset perseroan pada tanggal 31 Oktober 2019 adalah sebesar Rp 55 miliar yang terdiri atas aset lancar sebesar Rp 42,11 miliar dan aset tidak lancar sebesar Rp12, 88 miliar.

Sedangkan jumlah liabilitas sebesar Rp 22,4 miliar, yang terdiri atas liabilitas jangka pendek sebesar Rp 20,26 miliar dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp 2,14 miliar.

Pada tanggal 31 Oktober 2019, jumlah ekuitas perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp 34,41 miliar atau 1.893,36% dibanding dengan 31 Desember 2018. Peningkatan ini terutama disebabkan adanya investasi Sumitomo Corporation pada perseroan.

Pendapatan bersih perseroan untuk periode 10 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2019 adalah sebesar Rp11,73 miliar meningkat sebesar 96,07% dibandingkan dengan pendapatan bersih pada 31 Oktober 2018. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan kuantitas penjualan card reader sehingga menyebabkan kenaikan penjualan sebesar Rp 3,33 miliar dan sisanya adalah kenaikan pendapatan dari transaksi merchant melalui aplikasi dan card reader serta penyewaan card reader kepada merchant.

Baca Juga :   Indo Boga Sukses Siap IPO, Inilah Catatan Kinerja Keuangannya

Namun, perseroan masih mengalami rugi. Rugi bersih periode berjalan untuk periode 10  bulan yang berakhir pada 31 Oktober 2019 adalah sebesar Rp 8,75 meningkat  sebesar 96,37% dibandingkan dengan rugi bersih periode berjalan pada 31 Oktober 2018.

Peningkatan rugi bersih ini terutama disebabkan oleh kenaikan biaya operasional yang cukup signifikan yakni sebesar Rp 9,58 miliar karena adanya kenaikan karyawan dan perseroan juga lebih agresif dalam melakukan pemasaran serta pembukaan kantor-kantor perwakilan.

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics
Close