Pupuk Indonesia Gandeng Project Company untuk Pengadaan Hidrogen Hijau

0
23
Reporter: Rommy Yudhistira

PT Pupuk Indonesia (Persero) menggandeng perusahaan patungan ACWA Power, PLN Energi Primer Indonesia, dan PLN Indonesia Power (Project Company) untuk pengadaan hidrogen hijau dalam mengembangkan amonia hijau. Kolaborasi tersebut diwujudkan melalui penandatanganan perjanjian Head of Key Terms (HoT) di acara Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024.

Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi menyebutkan, proyek pengembangan tersebut bertujuan untuk menciptakan ketahanan pangan yang kuat dan berkelanjutan di Indonesia. Juga selaras dengan visi pemerintah yang menargetkan emisi nol bersih pada tahun 2060.

Kemudian, lanjut Rahmad, amonia hijau bisa dimanfaatkan Pupuk Indonesia dalam proses produksi pupuk urea dan NPK. “Kami tidak hanya memastikan produksi berjalan dengan baik, tapi kami juga menjaga kepastian bahan baku. Langkah yang kami lakukan hari ini bisa mengurangi penggunaan bahan baku yang non-renewable. Karena kalau non-renewable seperti gas alam suatu ketika akan habis,” kata Rahmad dalam keterangan resminya pada Senin (9/9).

Dari sisi teknis, kata Rahmad, proyek tersebut akan melibatkan pembangunan pabrik hidrogen hijau yang dijalankan Project Company. Sebagai informasi, Project Company merupakan perusahaan patungan yang dibentuk ACWA Power bersama PL Energi Primer Indonesia, dan PLN Indonesia Power.

Baca Juga :   RUPSLB PT PP Angkat Dhony Rahajoe Jadi Komut Gantikan Andi Gani Nena Wea

Project Company, kata Rahmad, akan bertindak sebagai entitas penjual yang bertanggung jawab terhadap produksi, dan pengelolaan hidrogen hijau. Hal itu sesuai dengan perjanjian pengembangan bersama (joint development agreement) yang ditandatangani pada Desember 2023.

Hidrogen hijau tersebut, kata Rahmad, akan dipasok ke Pupuk Indonesia dan mitra lainnya melalui kontrak jangka panjang selama 25 tahun. Hidrogen hijau tersebut dihasilkan melalui proses elektrolisis air yang didukung energi terbarukan, sehingga menjamin intensitas karbon dari hidrogen tetap rendah.

“Pupuk Indonesia menyadari adanya tanggung jawab besar untuk mendukung pencapaian natural carbon emission. Oleh karenanya kami melakukan langkah-langkah strategis dan juga langkah taktis untuk mengurangi carbon emission dari kegiatan perusahaan,” katanya.

Leave a reply

Iconomics