Setelah Dikelola InJourney, Kementerian BUMN Ingin Kawasan Candi Borobudur Berkembang Baik

0
30
Reporter: Rommy Yudhistira

Kementerian BUMN ingin pengelolaan kawasan Candi Borobudur dapat berkembang dengan baik. Merujuk kepada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 101 Tahun 2024 tentang Tata Kelola Kompleks Candi Borobudur menunjuk InJourney sebagai pengelola kawasan Candi Borobudur.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, setelah InJourney mendapat amanat mengelola Candi Borobudur, Kementerian BUMN ingin menjadikan situs warisan dunia itu sebagai destinasi wisata spiritual, budaya, dan edukasi kelas dunia. Karena itu, BUMN akan memastikan pembangunan kawasan Candi Borobudur dapat memberdayakan ekonomi masyarakat sekitar.

“Borobudur adalah warisan dunia yang harus kita kelola dengan visi yang jelas dan komitmen yang kuat. Pengembangan ini tidak hanya untuk pariwisata, tetapi juga untuk menciptakan dampak ekonomi bagi masyarakat, khususnya UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah). Kita ingin memastikan semua pihak mendapatkan manfaat,” kata Erick ketika mengunjungi Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Selasa (1/10).

Pelestarian situs budaya tersebut, kata Erick, menjadi tanggung jawab bersama, sehingga potensi Borobudur bagi masa depan Indonesia dan generasi yang akan datang, bisa dimaksimalkan. Upaya tersebut, dapat terwujud dengan komitmen untuk membawa Borobudur sebagai destinasi global yang memiliki manfaat berkelanjutan.

Baca Juga :   Inilah Tips Buat Pebisnis untuk Bertahan di Bawah Wabah Corona

Dalam kesempatan itu, Erick turut menyoroti dampak langsung dari pengembangan kawasan candi terhadap pelaku UMKM. Peningkatan jumlah pengunjung dinilai mampu memberikan dorongan bagi pengusaha lokal untuk terlibat dalam kegiatan di museum dan Kampung Seni Borobudur.

“Kita bangga melihat bahwa masyarakat lokal merasakan langsung dampak ekonomi dari proyek ini. Peningkatan pendapatan UMKM di sekitar kawasan Borobudur adalah hasil nyata dari komitmen kita untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang inklusif,” ujar Erick.

Selain dampak ekonomi, kata Erick, pengembangan Borobudur juga mencakup transformasi museum yang ditujukan untuk menjadi pusat pendidikan dan budaya. Museum Borobudur kini dirancang untuk memperlihatkan nilai-nilai yang membentuk peradaban Indonesia.

“Museum ini harus dilihat sebagai bagian dari cerita besar bangsa kita. Mereka bukan hanya peninggalan sejarah, tetapi representasi dari kekayaan nilai dan budaya Indonesia yang perlu dipromosikan kepada dunia,” ujar Erick.

Dari sisi keberlanjutan, kata Erick, pengembangan Zona 2 Kawasan Candi Borobudur mencakup heritage park seluas 60,89 hektare. Nantinya, Borobudur akan memiliki beberapa kluster seperti Borobudur Spiritual Sanctuary (BSS), Taman Flora & Nursery, yang menggabungkan wisata spiritual, edukasi, dan budaya.

Baca Juga :   Janji Menteri Erick untuk Pengembangan Ekonomi di Pulau Nias

“Pengembangan ini harus sejalan dengan pelestarian lingkungan dan nilai sejarah Borobudur, sesuai dengan rekomendasi Unesco untuk menjaga outstanding universal value (OUV) situs ini,” katanya.

 

Leave a reply

Iconomics