Taman Safari Kembali Gelar International Animal Photo & Video Competition

0
67

Taman Safari Indonesia (TSI) kembali menggelar kompetisi tahunan International Animal Photo & Video Competition (IAPVC).

Kompetisi yang digelar sejak 1991 ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang Taman Safari dalam mengampanyekan kepedulian lingkungan melalui konservasi.

Pada tahun ini, IAPVC mengajak masyarakat untuk mengeksplorasi keindahan dan keunikan alam yang jarang terlihat melalui tema “The Picture of Nature’s Secret” serta mengabadikannya dalam bentuk karya visual.

Kompetisi ini diluncurkan secara resmi di Enchanting Valley by Taman Safari di kawasan Taman Safari Bogor pada Rabu (18/6).

Hadir pada kesempatan itu Hans Manansang, Director of Commercial & Business Development Taman Safari Indonesia dan Rizki Handayani, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata.

“Pesatnya arus digital dan konten visual membuat kami melihat peluang yang besar bagi IAPVC dalam menyuarakan pesan konservasi dan menjembatani ekspresi kreatif dan kepedulian terhadap alam melalui cara yang fresh, relevan, dan menginspirasi. Saat ini, lebih dari 4,9 miliar orang menggunakan media sosial dan konten seperti foto dan video terbukti 40% lebih efektif dalam menyampaikan pesan. Oleh karena itu, kami percaya bisa menjadi jembatan strategis antara kreativitas dan kepedulian lingkungan,” kata Hans Manansang, dikutip dari keterangan perusahaan.

Baca Juga :   Taman Safari Bogor Bikin Wisata Safari Malam untuk Libur Lebaran 2024

Pada tahun ini, IAPVC semakin adaptifnya dengan menghadirkan kategori video, mengikuti tren konsumsi konten visual yang terus berkembang.

Selain itu, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, TSI akan menggelar roadshow IAPVC ke Taman Safari Solo, Taman Safari Bogor, dan Taman Safari Prigen, untuk menjangkau publik yang lebih luas.

 Kementerian Pariwisata mengapresiasi konsistensi Taman Safari Indonesia dalam menyelenggarakan IAPVC sebagai bagian dari penguatan ekonomi kreatif.

Rizki Handayani mengatakan upaya konservasi tidak dapat dilakukan sendirian. Kompetisi seperti ini, kata dia, menjadi medium penting untuk membangun partisipasi publik melalui pendekatan kreatif lintas sektor.

“Kompetisi ini menunjukkan bahwa karya visual tidak hanya bernilai artistik, tetapi juga memiliki potensi ekonomi dan dampak sosial yang besar”, ujar Rizki Handayani.

Sejak pertama kali diselenggarakan 34 tahun lalu, IAPVC terus berkembang dan telah menjaring puluhan ribu karya dari berbagai negara. Pada 2024 lalu, kompetisi ini diikuti lebih dari 8.000 peserta dengan lebih dari 23.000 karya terkumpul.

Dibuka mulai 12 Juni hingga 30 Agustus 2025, kompetisi ini terbuka untuk fotografer profesional, penggemar fotografi, komunitas kreatif, hingga konten kreator. IAPVC ke-34 ini juga menggandeng fotografer dan jurnalis profesional sebagai dewan juri. 

Leave a reply

Iconomics