Yayasan Wings Peduli Tambah Bank Sampah Binaan di Surabaya dan Bekasi

Bank sampah/Dok. Yayasan Wings Peduli
Yayasan Wings Peduli menambah bank sampah binaan yakni Gang Wolu Ninu Ninu di Surabaya dan Gratera di Bekasi. Inisiatif ini dilatarbelakangi oleh keberhasilan dua bank sampah yang sudah didampingi oleh Yayasan Wings Peduli bersama Waste4Change, yang telah menjangkau total puluhan nasabah aktif di dua komunitas berbeda dan mengelola lebih dari dua ton sampah anorganik hingga April 2025 sejak awal pembinaan di 2024.
Perwakilan Yayasan Wings Peduli, Sheila Kansil mengatakan penambahan unit bank sampah ini diharapkan dapat meningkatkan lebih banyak partisipasi masyarakat untuk mengelola sampah secara bertanggung jawab dengan memilah sampah dari rumah.
“Hal ini sejalan dengan tiga langkah kampanye #PilahDariSekarang yaitu KENALI, PILAH, dan SETOR,” kata Sheila dalam keterangannya.
Program pendampingan bank sampah sebagai rangkaian kampanye #PilahDariSekarang ini adalah upaya Yayasan Wings Peduli membentuk ekosistem pengelolaan sampah yang mandiri berbasis komunitas. Kartini 09 di Jakarta Timur dan B.I.A di Surabaya merupakan bank sampah binaan sejak 2024 yang akan dijadikan model untuk mengembangkan kedua bank sampah baru di tahun ini, dengan memberdayakan masyarakat berdasarkan keunikannya agar dapat mengelola sampah secara inklusif dan edukatif.
Yayasan Wings Peduli bersama Waste4Change menerapkan lima aspek persampahan yang dapat pengurus dan masyarakat sekitarnya untuk mengoperasikan bank sampah secara mandiri. Pendampingan ini juga termasuk memperkenalkan pengelolaan sampah organik melalui kompos, eco-enzyme, maggot BSF, dan sabun alami, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan minat warga di masing-masing bank sampah.
Campaign Manager Waste4Change, Saka Dwi Hanggara mengatakan bersama Yayasan Wings Peduli, pihaknya melakukan pendampingan yang tidak hanya sebatas operasional teknis, tetapi mencakup pembinaan menyeluruh dari aspek kelembagaan, regulasi, partisipasi warga, hingga penguatan keuangan. Tujuannya adalah menciptakan bank sampah yang mandiri, berdaya, dan berkelanjutan sebagai bagian dari ekosistem ekonomi sirkular di tingkat komunitas.
Saka Dwi menambahkah setiap sampah yang disetorkan nasabah akan ditimbang dan dicatat berdasarkan volume dan jenisnya oleh pengurus Bank Sampah, lalu dikonversi menjadi saldo tabungan. Nasabah biasanya akan mencairkan uang tabungan ini jelang Idul Fitri dan akhir tahun. Oleh pengurus, sampah tersebut akan dijual ke BSI (Bank Sampah Induk) atau mitra daur ulang terdekat untuk dapat dikelola oleh pihak yang bertanggungjawab.
1 comment
Leave a reply

Apa tujuan dari penambahan unit bank sampah binaan oleh Yayasan Wings Peduli di Surabaya dan Bekasi?