
Bank Mandiri Alokasikan Rp 2 Triliun untuk Buyback Saham

Ilustrasi gedung Bank Mandiri/Kompas.com
Bank plat merah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengalokasikan anggara Rp 2 triliun untuk aksi pembelian kembali saham (buyback) pasar modal.
“Pembelian kembali saham Perseroan akan dilakukan secara bertahap untuk periode 3 bulan terhitung sejak tanggal 20 Maret 2020 sampai dengan 19 Juni 2020,” tulis manajemen Mandiri dalam keterbukaan informasi, Jumat (20/3).
Dana pembelian kembali ini disebutkan berasal dari kas internal perusahaan dan tidak akan mempengaruhi kondisi keuangan Perseroran karena Perseroran memiliki modal yang memadai untuk membiayai kegiatan usaha Perseroran.
Pembelian kembali dilakukan untuk menahan laju penurunan harga saham yang terus turun akibat wabah Coronavirus. Seperti kondisi bursa saham secara umum, harga saham BMRI turun tajam sepanjang tahun 2020 ini. Hingga sesi kedua perdagangan Jumat (20/3), saham BMRI turun sebesar 42,35% ytd.
Selain BMRI, emiten lain yang juga mengumumkan buyback pada hari ini adalah PT Erajaya Swasembada Tbk. Perusahaan dengan kodes saham ERAA ini mengalokasikan anggaran buyback saham sebesar Rp 319 miliar. Emite lainnya adalah PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk yang mengalokasikan anggaran sebesar Rp 75 miliar.
Berikut adalah emiten-emiten yang sudah menyampaikan rencana buyback ke Bursa Efek Indonesia :
- PT Tunas Baru Lampung Tbk, anggaran sebesar Rp 300 miliar
- PT Yulie Sekuritas Indonesia Tbk, anggaran sebesar Rp 70 miliar
- PT Fast Food Indonesia Tbk, anggaran Rp 10 miliar
- PT Alfa Energi Investama Tbk,anggaran sebesar Rp 5 miliar
- PT Itama Ranoraya Tbk, anggaran sebesar Rp 60 miliar
- PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk, anggaran sebesar Rp 14 miliar
- PT Jaya Real Property Tbk, anggaran sebesar Rp 100 miliar
- PT PP (Persero) Tbk, anggaran Rp 250 miliar
- PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, anggaran sebesar Rp 300 miliar
- PT Waskita Karya (Persero) Tbk, anggaran sebesar Rp 300 miliar
- PT Adhi Karya (Persero) Tbk, anggaran sebesar Rp 100 miliar
- PT Jasa Marga Tbk (Persero), anggaran sebesar Rp 500 miliar
- PT Rukun Raharja Tbk, anggaran Rp 40 miliar
- PT Eastprac Hotel Tbk, anggaran Rp 2 miliar
- PT Ace Hardwere Indonesia Tbk, anggaran sebesar Rp 34,3 miliar
- PT AKR Corporindo Tbk, anggaran sebesar Rp 500 miliar
- PT Barito Pacific Tbk, anggaran sebesar Rp 1 triliun
- PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk, anggaran sebesar Rp 1,8 triliun
- PT Medco Energi Internasional Tbk, anggara sebesar US$ 3 juta’
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk, anggaran sebesar Rp 3 triliun
- PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk, anggaran sebesar Rp 250 Miliar
- PT Bukti Asam Tbk, anggaran sebesar Rp 300 miliar
- PT Timah Tbk, anggaran sebesar Rp 100 miliar
- PT Aneka Tambang Tbk, anggaran sebesar Rp 100 miliar
- PT Saratoga Investama Sedaya Tbk , anggaran sebesar Rp 110 miliar
- PT Nusantara Infrastruktur Tbk, anggaran tidak disebutkan
- PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, anggaran tidak disebutkan, jumlah lembar 200 juta
- PT Mulia Industrindo Tbk, anggaran sebesar Rp 25 miliar
- PT Nusa Raya Cipta Tbk, anggaran sebesar Rp 125 miliar
- PT Pan Brothers, Tbkm anggaran sebesar Rp 210 miliar
- PT Bank Panin Tbk, anggara sebesar Rp 480 miliar
- PT Kalbe Farma Tbk, anggara sebesar Rp 18,75 miliar
- PT Surya Semesta Internusa Tbk, anggara sebesar Rp 300 miliar
- PT Cikarang Listrindo Tbk, anggara sebesar Rp 72,45 miliar
- PT Mitra Adiperkasa Tbk, anggaran sebesar Rp 20,023 miliar
- PT Sarana Menara Nusantara Tbk, anggaran sebesar Rp 25,5 miliar
- PT Mahkota Group Tbk, anggaran sebesar Rp 20 miliar
- PT M Cash Inetgrasi Tbk, anggaran sebesar Rp 17,35 miliar
- PT Bank Mestika Dharma Tbk, anggaran sebesar Rp 100 miliar
- PT Multi Indocitra Tbk, anggaran sebesar Rp 6 miliar
- PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk, anggaran sebesar Rp 14,28 miliar
- PT Digital Mediatama Maxima Tbk, anggara sebesar Rp 15,38 miliar
- PT Bumi Serpong Damai Tbk, anggaran sebesar Rp 1 triliun
- PT Perdana Gapuraprima Tbk, anggaran sebesar Rp 10 miliar
- PT NFC Indonesia Tbk, anggaran tidak disebutkan
- PT Kawasan Industri Jababeka Tbk, anggaran sebesar Rp 300 miliar
- PT Telefast Indonesia Tbk, anggaran sebesar Rp 6,7 miliar
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, anggaran sebesar Rp 2 triliun.
- PT Erajaya Swasembada Tbk, anggaran sebesar Rp 319 miliar
- PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, anggaran sebesar Rp 75 miliar
- PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, angggaran sebesar Rp 1,13 miliar
- PT Mark Dynamics Indonesia Tbk, anggaran sebesar Rp 15 miliar
- PT Kresna Graha Investama Tbk, anggaran sebesar Rp 18,20 miliar
Leave a reply
