Bank Mandiri Catat Pertumbuhan Kredit Kuartal I-2022 Sebesar 8,92%

0
585

Bank Mandiri berhasil mencetak laba bersih konsolidasi sepanjang kuartal I tahun 2022 sebesar Rp10 triliun atau tumbuh 70% secara tahunan. Kinerja bisnis tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan kredit yang secara konsolidasi sebesar 8,93% secara year on year (YoY) mencapai Rp1.072,9 triliun pada kuartal I-2022. Pertumbuhan kredit ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan industri yang sebesar 6,65% yoy.

Bank Mandiri juga menyebut pertumbuhan kredit tersebut juga selaras dengan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) Bank Mandiri yang menembus Rp1.269,0 triliun atau tumbuh 7,42% YoY. Pertumbuhan DPK tersebut utamanya ditopang digitalisasi lewat Livin’ by Mandiri yang meningkatkan dana murah atau current account and saving account (CASA) bank only yang tumbuh 10,93% YoY menjadi Rp748,6 triliun dengan rasio CASA mencapai 75,0%.

Bank Mandiri juga mengalami pertumbuhan aset Bank Mandiri di akhir kuartal pertama tahun 2022 menjadi Rp1.734,1 triliun. Aset tersebut tumbuh sebesar 9,47% secara tahunan.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menjelaskan pencapaian tersebut merupakan hasil dari eksekusi strategi secara disiplin dan prudent yang dimaksimalkan perseroan dalam dua tahun terakhir.

Baca Juga :   PP Presisi Catat Kontrak Baru Rp6,7 Triliun Hingga Desember 2023

“Berbagai inisiatif digital yang telah dilakukan menurutnya turut berhasil memberikan dampak positif kepada core business perseroan termasuk memperluas akses Bank Mandiri ke pasar serta ekosistem digital,” kata Darmawan dalam keterangan tertulis.

Bank Mandiri telah mampu meningkatkan efisiensi yang tercermin dari posisi rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) di level 56,37%, jauh di bawah rata-rata industri.

Darmawan menambahkan, pertumbuhan kredit Bank Mandiri telah merata di berbagai segmen. Segmen wholesale yang menjadi core competence Bank Mandiri mampu tumbuh 7% secara yoy, atau mencapai Rp549,8 triliun di akhir Maret 2022.

Selain itu, berkat implementasi bisnis ke arah digital pertumbuhan kredit ritel Bank Mandiri juga mampu menorehkan pencapaian positif. Hingga kuartal I-2022, total kredit ritel Bank Mandiri mencapai Rp292,5 triliun, atau tumbuh signifikan 10,37% secara YoY. Hal ini  terutama didorong oleh segmen mikro produktif yang tumbuh 19,69% YoY dan SME yang tumbuh 10,97% YoY.

Pencapaian segmen Mikro terutama ditopang oleh penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) Bank Mandiri sebesar Rp10,49 triliun per Maret 2022. Realisasi tersebut setara dengan 26,2% dari total plafon KUR yang ditugaskan oleh pemerintah, yakni sebesar Rp40 triliun sepanjang tahun 2022.

Baca Juga :   Anggota Komisi V Ini Soroti Kinerja Wika yang Dinilai Tidak Fokus pada Suatu Proyek

“Dalam mendorong ekspansi kredit, Bank Mandiri senantiasa memprioritaskan prinsip kehati-hatian. Hasilnya, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) kami terus membaik. NPL gross secara konsolidasi mampu dijaga pada level rendah 2,66% per Maret 2022, menurun 49 basis poin (bps) dari posisi yang sama tahun sebelumnya,” kata Darmawan.

Leave a reply

Iconomics