Baru IPO, Triniti Land Peroleh Fasilitas Kredit dari Bank Panin Senilai Rp 636 Miliar

Ilustrasi/Property Inside
Iconomics - PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin) memberikan fasilitas kredit kepada PT Triniti Menara Serpong, anak usaha dari PT Perintis Triniti Properti Tbk atau Triniti Land.
“Nilai fasilitas kredit seluruhnya sebesar Rp 636 miliar dalam bentuk Pinjaman Rekening Koran (PRK) dan Pinjaman Jangka Menengah (PJM),” ujar Direktur Utama & CEO , Triniti Land, Ishak Chandra dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip Iconomics, Senin (26/5).
Ada pun rincian fasilitas kredit tersebut adalah Fasilitas PRK 1 sebesar Rp 35 miliar digunakan untuk modal kerja operasional dan PRK 2 sebesar Rp 36 miliar untuk cadangan insidentil, diblokir dan tanpa warkat.
Kemudian fasilitas PJM 1 sebesar Rp 80 miliar untuk pembayaran utang kepada pemegang saham dan PJM 2 sebesar Rp 485 miliar untuk pembiayaan pembangunan proyek.
Fasilitas PRK 1 dan PRK 2 yang berjangka waktu 1 tahun masing-masing memiliki tingkat bunga sebesar 10,75% dengan sistem bunga mengambang (floating) dan 24% (floating).
Kemudian fasilitas PJM 1 dan 2 yang memiliki jangka waktu 3 tahun memiliki tingkat bunga masing-masing sebesar 10,75% (floating).
PT Perintis Triniti Properti Tbk dengan kode saham TRIN merupakan pendatang baru di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan properti ini baru melakukan Initial Public Offering (IPO) pada 15 Januari lalu. Jumlah saham yang ditawarkan ke publik sebanyak 648,83 juta dengan harga penawaran Rp 200 per saham sehingga dana yang diperoleh mencapai Rp 129,77 miliar.
Sebanyak 35% dari dana IPO ini diberikan kepada PT Triniti Menara Serpong (TMS) untuk tambahan modal kerja dan pembangunan proyek Apartemen Collins Boulevard di lahan yang sudah dimiliki TMS yang berlokasi di Jalan MH. Thamrin.
Berdasarkan laporan keuangan TRIN per Juni 2019, jumlah liabilitas TRIN sebesar Rp 1,19 miliar, sedangkan ekuitas sebesar Rp 0,53 miliar. Dus, Debt to Equity Ratio (DER) mencapai 2,28. Artinya, pembiayaan perusahaan lebih banyak oleh utang.