Dana IPO Gunung Raja Paksi Mayoritas Buat Bayar Hutang

0
764

PT Gunung Raja Paksi Tbk berencana melakukan penawaran umum saham perdana dengan jumlah penawaran sebanyak-banyaknya 1.238.000.000 lembar saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp500. Adapun kisaran harga penawaran saham initial public offering (IPO) Gunung Raja Paksi adalah antara Rp825–Rp900 per saham.

Perseroan telah menunjuk PT Kresna Sekuritas dan PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Saham. Rencananya untuk mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada bulan September 2019.

Bersamaan dengan Penawaran Umum Perdana Saham, Perseroan akan menerbitkan saham baru dalam rangka pelaksanaan Obligasi Wajib Konversi (”OWK”) yang akan jatuh tempo pada tanggal 30 September 2019. Dengan dilaksanakannya konversi OWK bersamaan dengan terjualnya seluruh Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana ini, persentase kepemilikan Masyarakat adalah sebanyak-banyaknya 10,2157% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana dan pelaksanaan konversi Obligasi Wajib Konversi.

Sesuai dengan yang telah disampaikan dalam public expose, masa penawaran awal (bookbuilding) akan berlangsung pada tanggal 3–5 September 2019, Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan dapat diperoleh pada tanggal 10 September 2019 dan masa penawaran umum (perkiraan) dijadwalkan pada tanggal 12, 13 dan 16 September 2019. Sedangkan pencatatan perdana saham di BEI diperkirakan dapat dilaksanakan pada tanggal 19 September 2019.

Baca Juga :   GoTo IPO, Pemerintah akan Selalu Mendukung Ekosistem Industri Digital

Penggunaan seluruh dana hasil dari IPO saham ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan sekitar 99,52% untuk pelunasan hutang dalam rangka pembelian aset tetap dan biaya operasinya, dan sekitar 0,48% akan digunakan untuk modal kerja.

“Kami melihat potensi yang besar di industri ini, antara lain dilihat dari pertumbuhan konsumsi baja per kapita dengan adanya pertumbuhan GDP Indonesia, serta konsumsi baja nasional yang meningkat seiring dengan meningkatnya anggaran infrastruktur pemerintah untuk pengembangan sarana infrastruktur seperti jalan tol, pelabuhan, bandar udara, dan rel kereta api,” kata Direktur Utama PT Gunung Raja Paksi Tbk,  Alouisius Maseimilian.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics