Diresmikan Presiden Jokowi, IHSG Dibuka Menguat Tipis, Tetapi Kemudian Bergerak di Zona Merah
Perdagangan saham pada tahun 2023 di Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi dibuka Presiden Joko Widodo, Senin (2/1). Mengawali debut di 2023, IHSG dibuka menguat tipis, meskipun kemudian kembali bergerak di zona merah.
Mengutip RTI pada awal perdagangan, IHSG dibuka di level 6.850,74 atau menguat 0,00137% dibandingkan penutupan perdagangan saham pada penghujung 2022 lalu. Pada pukul 9.27, IHSG berada di zona merah yaitu 6.833,77, atau turun 0,21% dibanding perdagangan akhir tahun lalu. IHSG sempat menembus level tertinggi 6.856,88, tetapi kemudian bergerak turun hingga mencapai level terendah 6830,63.
Dalam arahannya Presiden Jokowi mengatakan penghapusan PPKM pada akhir 2022 lalu diharapkan menggairahkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 ini.
“Pada akhir tahun 2022 kemarin, telah kita cabut PPKM. Bukan untuk gagah-gagahan. Tetapi memang kajian selama 10 bulan terakhir, angka-angka menunjukkan bahwa kita bisa mengendalikan Covid-19,” ujar Presiden.
“Dan ini semoga bisa nanti mendorong, men-trigger ekonomi kita untuk tumbuh lebih baik dibanding tahun 2022,” tambah Presiden.
Presiden mengapresiasi perkembangan pasar modal Indonesia pada tahun 2022 yang lalu, dimana IHSG masih menguat sekitar 4,1% di saat indeks di Bursa negara lain mengalami penurunan yang sangat tajam.
Kapitalisasi pasar saham Indonesia pada tahun 2022 lalu, tambah Presiden juga tumbuh 15% hingga mencapai Rp9.499 triliun. “Ini juga bukan sebuah angka yang kecil, angka yang besar, di tengah turbulensi ekonomi global di tahun 2022,” ujar Presiden.
Presiden menyebut tahun 2023 ini adalah “tahu ujian bagi ekonomi global” maupun juga ekonomi Indonesia. Karena itu, ia meminta agar Indonesia harus tetap hati-hati dan waspada.
Tetapi di tengah tantangan ekonomi tahun 2023, prospek ekonomi dan pasar modal Indonesia masih menjanjikan. Presiden mengatakan investor pasar modal Indonesia didominasi (70%) oleh kelompok usia di bawah 40 tahun.
“Artinya, prospek kedepan betul-betul masih sangat menjanjikan,” ujarnya.
Presiden juga berharap, di tengah tantangan ekonomi global yang sulit dihitung, ekonomi Indonesia tahun 2023 masih bisa tumbuh di atas 5%.
“Kalau tahun 2022, dipastikan sudah di atas 5% tetapi kita harap di tahun 2023 juga masih di atas 5%,” ujar Presiden.