Dirut BEI: Bank Syariah Indonesia Memiliki Fundamental Kuat
![](https://the-iconomics.storage.googleapis.com/wp-content/uploads/2021/02/04120439/Bank-Indonesia-Syariah.jpg)
Seremoni perkenalan nama PT Bank Syariah Indonesia Tbk, Kamis (4/2) di Bursa Efek Indonesia/iconomics
Bursa Efek Indonesia (BEI) menyambut positif penggabungan tiga bank syariah milik BUMN menjadi PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Diharapkan merger Bank Mandiri Syariah, BRI Syariah Tbk dan PT BNI Syariah ini akan semakin menggariahkan pasar modal syariah di Indonesia.
“Penggabungan kekuatan ketiga bank syariah milik negara ini tentunya menjadikan PT Bank Syariah Indonesia Tbk sebagai bank syariah terbesar di Indonesia dengan fundamental yang kuat serta nilai aset yang besar dan berdaya saing global,” ujar Inarno Djajadi, Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia dalam acara Pembukaan Perdagangan BEI dalam rangka perkenalan nama PT Bank Syariah Indonesia Tbk, Kamis (4/2).
PT Bank Syariah Indonesia Tbk sudah resmi diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada Senin (1/2) lalu. Inarno mengatakan Bank Syariah Indoneisa Tbk dengan kode saham BRIS termasuk dalam 10 saham syariah dengan kapitalisasi pasar terbesar di antara seluruh saham syariah yang tercatat di Bursa.
“Dengan pembentukan PT Bank Syariah Indonesia Tbk ini saham BRIS akan menjadi pilihan investasi yang sangat menarik bagi investor,” imbuhnya.
Ia mengatakan kehadiran PT Bank Syariah Indoneisa Tbk ini tentunya memberikan harapan yang besar dalam mendorong kemajuan keuangan syariah nasional termasuk penguatan aset dan kapitalisasi dalam industri pasar modal syariah Indonesia.
Selama lima tahun terakhir pasar modal syariah di Indonesia mengalami pertumbuhan yang positif dimana jumlah saham syariah mengalami peningkatan yang sangat signifikan sebesar 33% dari 318 saham di akhir 2015 menjadi 426 saham syariah per 22 Januari 2021 atau sekitar 60% dari total perusahaan terctat di Bursa Efek Indonesia dengan kapitalisasi pasar saham syariah mencapai sekitar 47,5% dari total kapitaisasi pasar saham Bursa Efek Indonesia. Dari 51 saham baru yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2020, 38 emiten atau 74,5% diantaranya merupakan saham syariah.
Perkembangan pasar modal syariah juga terlihat dari pesatnya pertumbuhan jumlah investor saham syariah dimana dalam 5 tahun terakhir jumlah investor saham syariah di Indonesia meningkat 1.650%. Per Desember 2020 investor saham syariah telah mencapai 85.891 investor atau sekitar 5,5% dari total investor saham Indoensia. “Artinya ruang untuk growth itu masih besar sekali untuk investor saham syariah,” ujar Inarno.
Pencapaian dalam perkembangan industri pasar modal syariah di Indonesia selama ini sudah diakui dunia internasional dimana Bursa Efek Indonesia meraih penghargaan The Global Best Islamic Capital Market pada ajang Global Islamic Finance secara berturut-turut dalam dua tahun terakhir ini.
“Semoga hadirnya PT Bank Syariah Indoneisa Tbk juga mampu meningkatkan peringkat Indonesia yang merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar dalam persaingan di kancah keuangan internasional. Kami optimistis PT Bank Syariah Indonesia Tbk dapat membawa semangat baru, pelayanan yang lebih optimal berlandaskan prinsip-prinsip syariah untuk semua lapisan masyarakat di seluruh Indonesia,” ujar Inarno.
Pada kesempatan yang sama Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia, Hery Gunardi mengungkapkan sebagai bank hasil penggabungan, posisi per Desember 2o20 yang lalu, Bank Syariah Indonesia memiliki total aset sebesar Rp240 trilun, total pembiayaan sebesar Rp157 triliun, total Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp210 triliun serta total modal inti sebesar Rp22,6 triliun. Bank Syariah Indonesia juga memiliki lebih dari 1.200 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indoneisa dan kurang lebih 20.000 karyawan.
“Harga saham BRIS pada saat IPO itu sebesar Rp510. Sedangkan per tanggal 3 Februari 2021 kemarin, harga di Bursa mencapai Rp2.750. Artinya harga saham ini naik sekitar 5 kali lipat dibandingkan posisi saat IPO,”ujar Hery.
Dari sisi kapitalisasi pasar, pada saat IPO pada Mei 2018 lalu kapitalisasi pasar BRIS sebesar Rp4,96 triliun. Per 5 Februari 2021, setelah merger dengan dua bank lainnya yaitu Mandiri Syariah dan BNI Syariah, kapitalisasi pasar BRIS mencapai Rp112,8 triliun.
“Melihat kinerja saham BRIS yang positif di tengah pandemi kami berharap BRIS dapat menjadi primadona di Bursa serta dapat masuk ke dalam Indeks IDXBUMN20. Selain itu kami berharap kinerja ini semakin mendorong dan menginspirasi sektor keuangan dan perushaan keuangan syariah tentunya untuk melantai di Bursa,” ujar Hery.