Indonesia Investment Authority dan Silk Road Fund Selesaikan Transaksi Investasi di Kimia Farma dan Kimia Farma Apotek

0
187

Indonesia Investment Authority (INA) dan Silk Road Fund (SRF) telah mengumumkan penyelesaian transaksi investasi pada PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Kimia Farma Apotek (KFA). Investasi ini adalah investasi pertama oleh kedua pihak di industri kesehatan Indonesia.

Investasi ini bukti keyakinan INA dan SRF pada Kimia Farma Group sebagai penyedia layanan kesehatan terintegrasi yang terkemuka di Indonesia. Sektor kesehatan merupakan salah satu sektor utama yang menjadi fokus INA untuk membantu memaksimalkan potensi Indonesia, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di masa depan. Dengan portofolio layanan KFA mencakup 1.200+ apotek, 450+ klinik, dan laboratorium, INA siap untuk mendukung ambisi pertumbuhan KAEF dan KFA menjadi mitra kesehatan nomor satu bagi masyarakat Indonesia.

Melalui penyelesaian transaksi investasi ini, INA dan SRF resmi menjadi investor strategis KAEF dan KFA dengan mengambil bagian atas penerbitan Obligasi Wajib Konversi (OWK) KAEF dan mengambil bagian 40% saham pada anak perusahaannya, KFA.

Pada acara B20 Summit bulan November lalu, Ridha Wirakusumah, selaku Ketua Dewan Direktur INA; beserta Chairwoman of The Board of Directors SRF, Zhu Jun; Direktur Utama PT Bio Farma (Persero), Honesti Basyir; Direktur Utama KAEF, David Utama; dan Direktur Utama KFA, Nurtjahjo.

Baca Juga :   Anggota Komisi VI Dorong Pemerintah Selesaikan Utang BUMN ke Masyarakat

Walujo Wibowo telah menandatangani Perjanjian Pengambilan dan Pembelian Saham Bersyarat (Conditional Share Subscription and Purchase Agreement) dan dokumen-dokumen transaksi lainnya.

“Layanan kesehatan di Indonesia menawarkan peluang yang menarik bagi para investor, mengingat besarnya ukuran pasar dan kelas menengah yang tumbuh pesat di Indonesia. Melalui investasi ini, INA bertujuan untuk mengakselerasi akses layanan kesehatan di seluruh Indonesia, mengoptimalkan jaringan ritel dan saluran distribusinya, serta mempercepat digitalisasi sistem layanan kesehatan untuk mencapai segmen pasien dan pelanggan yang lebih luas,” kata Ridha dalam keterangan resminya.

Ia mengatakan kesepakatan transformatif ini sejalan dengan tujuannya untuk mencapai layanan dan kualitas kesehatan kelas dunia. Pengembangan sistem Cakupan Kesehatan Universal telah memajukan hampir semua aspek rantai nilai industri layanan kesehatan di Indonesia, dan pihaknya ingin menjadi pemain aktif dalam ekosistem tersebut.

“Penyelesaian transaksi investasi ini menandai dimulainya tahap baru kerja sama antara SRF, INA, KAEF, dan KFA. Sebagai perusahan penyedia layanan pada industri farmasi terintegrasi dan  perusahan ritel farmasi yang terkemuka, KAEF dan KFA memiliki potensi besar untuk memberikan customer value yang berbeda dan layanan kesehatan yang lebih baik. Dalam bekerja sama dengan mitra kami, SRF akan menyediakan sumber daya yang efektif untuk mendukung KAEF dan KFA, agar keduanya dapat mempertajam keunggulan mereka, dan menangkap peluang di industri kesehatan Indonesia yang menjanjikan dan berkembang dengan cepat. Kami berharap investasi ini menjadi proyek unggulan dari kerja sama antara Tiongkok-Indonesia di bawah Belt and Road Initiative,” ujar Zhu Jun.

Baca Juga :   Jika Jaksa Nekat Lelang Aset Kasus Jiwasraya-Asabri, Maka Itu Abuse of Power

David Utama mengatakan Right Issue KAEF dan upaya meningkatkan nilai (Unlock Value) KFA merupakan langkah strategis yang dilakukan untuk mendukung kinerja perusahaan, terutama untuk pengembangan industri kesehatan Indonesia.

“Kami turut optimistis, dengan mengandeng para investor strategis yaitu INA dan SRF, akan meningkatkan performa Kimia Farma Grup ke depannya,” kata David.

Leave a reply

Iconomics