
Aliran Masuk Modal Asing Capai US$2 Miliar pada Juli-Agustus Turut Menjaga Otot Rupiah

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo
Pada periode Juli hingga 16 Agustus 2021, aliran masuk modal asing (capital inflow) dalam bentuk investasi portofolio di pasar keuangan mencapai US$2 miliar. Capital inflow ini turut menopang penguatan nilai tukar Rupiah.
“Aliran masuk modal asing berlanjut dalam bentuk investasi portofolio yang pada Juli hingga 16 Agustus 2021 mencatat net inflows US$2 miliar,” ungkap Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, saat konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur BI, Kamis (19/8).
Perry mengatakan saat ini ketidakpastian pasar keuangan global sedikit menurun sejalan prospek perekonomian dunia yang membaik. Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi global tahun 2021 sebesar 5,8%.
Perry mengakui risiko memang masih ada, terutama terkait rencana kebijakan pengurangan stimulus moneter (tapering) the Fed dan peningkatan kasus varian delta Covid-19.
Tetapi, Perry mengatakan komunikasi yang baik dan transparansi kebijakan dari bank sentral Amerika Serikat, the Fed, memberikan ketenangan dan juga persepsi positif kepada pelaku pasar. “Kondisi ini mendorong masuknya aliran modal global ke negara berkembang, termasuk Indonesia, dan mendukung penguatan mata uang di berbagai negara tersebut,” ujarnya.
Perry mengatakan nilai tukar Rupiah pada 18 Agustus 2021 menguat 0,89% secara rerata dan 0,63% secara point to point dibandingkan dengan level Juli 2021.
Sejak awal tahun hingga 18 Agustus (ytd), Rupiah memang masih terdepresiasi sekitar 2,24% (ytd) dibandingkan dengan level akhir 2020. Namun, tingkat depresiasinya, tambah Perry, relatif lebih rendah dibandingkan depresiasi mata uang sejumlah negara berkembang lainnya, seperti Filipina, Malaysia, dan Thailand.
“Bank Indonesia terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah sesuai dengan fundamentalnya dan bekerjanya mekanisme pasar, melalui efektivitas operasi moneter dan ketersediaan likuiditas di pasar,” ujarnya.
Leave a reply
