Setahun Bursa Karbon, OJK; Tahun ke-2 Harus Sudah Bisa Berlari Lebih Kencang

0
49

Iconomics - Setahun yang lalu, tepatnya 26 September 2023, Indonesia meluncurkan bursa karbon, IDXCarbon,  sebagai bagian dari upaya mengurangi emisi gas rumah kaca.

Selama setahun pertama operasinya, geliat transaksi di IDXCarbon sudah terasa, meski masih relatif kecil. Otoritas Jasa Keuangan [OJK] berharap agar dalam usianya yang kedua dan seterusnya, IDXCarbon  ini berlari lebih kencang lagi.

Selama tahun pertama beroperasi, IDXCarbon mencatatkan jumlah Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK) yang diperdagangkan sebesar 613.894 ton CO2e, dengan nilai transaksi sebesar Rp37,06 miliar. Dari jumlah volume transaksi tersebut, sebanyak total 420.029 ton CO2e telah digunakan (dilakukan retirement). 

Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK mengatakan, nilai transaksi tersebut “bisa dikatakan kecil.”

Tetapi, ia berkata, nilai transaksi tersebut juga merupakan sebuah pencapaian yang baik, mengingat tidak mudah mengadakan [set-up] suatu perdagangan yang aktif.

Inarno mengatakan, Malaysia yang sudah lebih dulu memiliki bursa karbon membutuhkan waktu dua tahun untuk terjadinya transaksi.

Baca Juga :   Ketua OJK: Penyaluran Kredit Berangsur Membaik Seiring dengan Pemulihan Ekonomi

“Jadi, bagaimana pun ya kita masih banyak tantangan. Tetapi tentunya kita harus bersyukur bahwa sampai saat ini kita sudah mencapai pada titik saat ini,” ujar Inarno dalam perayaan setahun IDXCarbon di Main Hall Bursa Efek Indonesia [BEI], Kamis (3/10).

Saat ini telah terdapat tiga proyek SPE-GRK yang telah dicatatkan di IDXCarbon yaitu proyek Pertamina Geothermal Lahendong, PLTGU di Muara Karang milik PLN, dan PLTM di Gunung Wugul milik grup PLN. Dengan hadirnya proyek-proyek tersebut, unit karbon yang dicatatkan bertumbuh dari 842.950 ton CO2e pada 26 September 2023 menjadi 1.777.141 ton CO2e pada 26 September 2024, dengan jumlah unit karbon tersedia setelah retirement sebanyak 1.357.112 ton CO2e. 

Dalam periode yang sama, jumlah pengguna jasa juga bertumbuh cukup signifikan dari hanya 16 Pengguna Jasa di hari peluncuran menjadi 81 Pengguna Jasa.

Acara peringatan satu tahun IDXCarbon ini dihairi oleh Direktur Utama BEI Iman Rachman, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Nani Hendiarti, Direktur Mobilisasi Sumberdaya Sektoral dan Regional Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Wahyu Marjaka, serta Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ir. M.P. Dwinugroho, M.S.E.

Baca Juga :   Easycash Berkolaborasi dengan Aftech Edukasi dan Beri Literasi Keuangan kepada Masyarakat

Iman dalam sambutannya mengapresiasi sinergi yang terjalin antara Kementerian dan Lembaga, Otoritas, maupun Perusahaan yang telah menjadi pengguna jasa dan calon pengguna jasa Bursa Karbon.

 “Kami berharap segala upaya yang dilakukan bersama dapat memberikan manfaat positif bagi perkembangan perdagangan karbon di Indonesia, membantu  pencapaian target NDC Indonesia di 2030, dan memastikan kelangsungan bumi yang lebih sehat untuk masa depan yang lebih baik,” ujar Iman.

Iman dalam sambutannya menyampaikan komitmen IDXCarbon dalam pengembangan perdagangan karbon di Indonesia, seperti perpanjangan periode gratis biaya pendaftaran bagi calon Pengguna Jasa IDXCarbon, pembebasan biaya pencatatan unit karbon, pembebasan biaya membership, dan pembebasan biaya tahunan atau annual fee bagi seluruh Pengguna Jasa IDXCarbon.

Ke depannya, BEI akan terus berupaya untuk mendorong likuiditas pasar karbon dari sisi demand dan supply baik pasar domestik maupun internasional sesuai dengan peraturan dan regulasi pemerintah.

Leave a reply

Iconomics
Close