Tahun 2022, Bank Mandiri Peroleh Laba Bersih Rp41,2 Triliun, Naik 46,9%

1
272

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) berhasil melewati tahun 2022 lalu dengan kinerja keuangan yang tumbuh signifikan. Laba bersih Mandiri tercatat sebesar Rp41,2 triliun, naik 46,9% dibandingkan tahun 2021 atau year on year (yoy).

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan kinerja keuangan yang tumbuh signifikan ini mendapatkan apresiasi dari pelaku pasar dengan kenaikan saham BMRI sebesar 41,3% pada tahun 2022 lalu, dan pernah mencapai level harga tertinggi sepanjang sejarah Rp10.900 pada 6 Desember 2022.

“Adapun penopang dari kinerja saham Bank Mandiri adalah kinerja keuangan yang baik, dimana kredit dan dana pihak ketiga (DPK) Bank Mandiri dapat tumbuh di atas industri. Secara nasional kredit tumbuh 11,4% yoy dan DPK tumbuh 9% yoy. Di sisi lain, kredit dan DPK (bank only), Bank Mandiri tumbuh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan nasional yaitu masing-masing sebesar 12,6% yoy dan 16,3% yoy,” ujar Darmawan dalam konferensi pers, Selasa (31/1).

Darmawan mengagtakan tahun 2022, secara konsolidasi Bank Mandiri membukukan kinerja yang sangat baik dengan perolehan laba sebesar Rp41,2 triliun atau tumbuh 46,9% yoy. Aset Bank Mandiri mencapai Rp1.993 triliun atau tumbuh 15,5% yoy. Kredit konsolidasi mencapai Rp1.202 triliun atau tumbuh 14,5% yoy, total dana masyarkat atau DPK tumbuh 15,5% yoy menjadi Rp1.491 triliun. Pendapatan operasional sebelum provisi mencapai Rp72,3 triliun tumbuh 24,7% yoy, RoE bank only mencapai 22,6% dan rasio NPL konsolidasi turun menjadi 1,92%.

Baca Juga :   Bank Mandiri Bersama Laznas dan MAI Luncurkan Fitur Pembelian Hewan Kurban

Sigit prastowo, Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri memaparkan pada tahun 2022, pendapatan bunga bersih dan premi bersih Bank Mandiri tumbuh 20,74% yoy menjadi Rp90,37 triliun, didukung oleh beban bunga yang mengalami penurunan sebesar 0,8% yoy seiring dengan cost of fund yang berhasil dijaga di tingkat yang rendah.

Selanjutnya, pendapatan non bunga berhasil tumbuh 9% yoy menjadi Rp35,18 triliun. Sehingga total pendapatan operasional tercatat Rp125,6 triliun atau tumbuh 17,2% yoy.

Pertumbuhan pendapatan tersebut melampaui pertumbuhan biaya operasional yang hanya naik sebesar 8,4% yoy. Biaya provisi juga menurun 17,5% menjadi Rp16,1 triliun. Sehingga, secara konsolidasi Bank Mandiri membukukan laba bersih setelah pajak dan kepentingan non pengendali sebesar Rp41,2 triliun atau berhasil tumbuh 46,9%.

1 comment

Leave a reply

Iconomics