VIVA Paparkan Kinerja Tahun 2022

0
353
Reporter: Maria Alexandra Fedho

Iconomics - PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) mencatatkan penurunan pendapatan pada tahun 2022 sebesar 6,3%, dari pendapatan pada 2021 sebesar Rp1,8 triliun menjadi sebesar Rp1,69 triliun. Demikian juga laba usaha yang mencatatkan penurunan sebesar 72,4% dari yang sebelumnya pada 2021 sebesar Rp146,6 miliar menjadi sebesar Rp40,5 miliar pada tahun 2022.

Adapun EBITDA mengalami penurunan sebesar 38,3% dari sebesar Rp245,5 miliar pada tahun 2021, menjadi Rp151,4 miliar pada tahun 2022.

Presiden Direktur VIVA, Anindya Novvan Bakrie menjelaskan bahwa penurunan ini tidak lepas dari dampak penurunan belanja iklan di platform TV FTA tahun 2022 yang disebabkan sikap wait and see.

“Yang disebabkan sikap wait and see yang dilakukan oleh pelaku analog usaha untuk mengalokasikan belanja iklan TV FTA akibat ketidakpastain pelaksanaan Analog Switch Off (ASO),” kata Anindya Novyan Bakrie dalam Public Expose pada Kamis (20/07/2023).

Dari segi biaya operasional, perseroan tetap mengedepankan strategi efisiensi dalam pola programming yaitu dengan melakukan akuisisi program berbiaya relatif rendah sehingga biaya program dan siaran dapat ditekan hingga 38% menjadi Rp724,4 miliar dibandingkan Rp753 miliar di tahun 2021.

Baca Juga :   Setelah Suara Merdeka, Siapa Lagi yang Dibidik VIVA?

Secara keseluruhan pada tahun 2022, aset digital di bawah naungan VIVA Group menunjukkan pertumbuhan signifikan dari sisi jumlah pageviews dibanding tahun 2021. Memanfaatkan kekuatan brand, pertumbuhan bisnis digital tvOne ditopang oleh portal berita tvonenews.com yang terus diperkuat dengan pilihan konten dan gaya jurnalisme yang bisa diterima kalangan muda.

Sebagai langkah strategis untuk mengelola lini bisnis yang lebih efektif dan efisien serta mencapai hasil yang optimal, Perseroan mensinergikan seluruh bisnis digital publisher VIVA Group dalam satu koordinasi operasional. Selain itu, VIVA juga akan mengembangkan bisnis baru dengan memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya.

“Beberapa langkah di antaranya yaitu menginkubasi penyedia teknologi digital untuk produksi konten, manajemen aset media, menayangkan konten digital, dan data analytics. Serta menginkubasi divisi talent menjadi media buying agency untuk iklan berbasis influencer,” ungkap Managing Director VIVA, Arief Yahya.

Leave a reply

Iconomics
Close