WIKA Beberkan Kesiapan Masuki Semester II
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA memandang perlu untuk melakukan peninjauan terhadap target-target yang semula telah dicanangkan pada awal tahun karena dampak dari Covid-19.
Perseroan memiliki optimisme baru untuk mengembalikan ritme bisnisnya di tengah berbagai tantangan yang terjadi, termasuk adanya penilaian dari sebagian pihak tentang peningkatan risiko terhadap bisnis Perseroan. Selain itu, beberapa analis terkemuka, seperti DBS Securities, RHB Research, dan Samuel Sekuritas Indonesia masih merekomendasikan Buy untuk saham WIKA dengan upside rata-rata 25%. Hal ini menunjukkan bahwa WIKA masih memiliki kapasitas untuk tetap tumbuh ke depan.
WIKA mengungkapkan rasio kemampuan arus kas WIKA untuk memenuhi kewajiban utang jangka pendek atau Debt Service Coverage Ratio (DSCR) pada kuartal I-2020 berada pada angka 2,18x (dari minimal level covenant 1x). Hal itu menunjukkan bahwa EBITDA Perseroan cukup untuk membayar utang berbunga yang jatuh tempo di tahun yang sama.
Pada kuartal-I 2020, analisis tingkat utang Perseroan dari tinjauan Interest Coverage Ratio (ICR) berada pada besaran 3,18x (dari minimal level covenant 2x). Dengan demikian, proyeksi atas kemampuan WIKA untuk membayar utang berada pada ambang optimistis. WIKA pun menyatakan kondisi gearing ratio, dimana WIKA pada kuartal-I 2020 berada pada posisi 1,04x (dari maksimal level covenant 2,5x).
“WIKA akan menjaga rasio utang tetap sehat di bawah level covenant,” kata Sekretaris Perusahaan WIKA Mahendra Vijaya dalam siaran pers.
WIKA menyatakan akan tetap mengedepankan asas prudensial dan konsisten menjalankan aktivitas operasinya dalam kondisi saat ini. Komitmen ini menjadi penting sebagai bagian dari membangun optimisme ke depan.
Optimisme tersebut berlandas dari beberapa alasan. WIKA menyatakan bahwa masih tingginya kepercayaan pemerintah terhadap WIKA yang ditunjukkan dengan adanya beberapa proyek strategis yang ditawarkan. Perseroan mengikuti beberapa tender proyek pemerintah dengan total nilai mencapai Rp15 triliun.
Kedua, masih positifnya dukungan dari institusi-institusi keuangan nasional dan internasional bagi WIKA. Pertengahan Juni lalu, Perseroan telah menandatangani kesepakatan kredit modal kerja dengan PT Bank Chinatrust Indonesia (CTBC Indonesia) dengan nilai Rp300 miliar.
Ketiga kapasitas kontrak dihadapi Perseroan yang nilainya relatif besar. Hingga Mei 2020, Perseroan memiliki order booksebesar Rp80,71 triliun yang masih bisa diproduksi hingga tahun 2022.