IFG Dukung Rencana Danantara Konsolidasi Perusahaan Asuransi BUMN dan Afiliasinya

0
69

Indonesia Financial Group (IFG), holding BUMN asuransi, penjaminan, dan investasi mendukung rencana Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) melakukan konsolidasi perusahaan-perusahaan asuransi milik BUMN dan yang terafiliasi dengan BUMN.

“Sebagai holding BUMN di sektor asuransi, penjaminan, dan investasi, IFG mendukung penuh keputusan dan inisiatif strategis Danantara Indonesia sebagai pemegang saham dalam mendorong transformasi industri asuransi nasional,” ujar Sekretaris Perusahaan IFG, Denny S. Adji kepada Theiconomics.com, Kamis (26/6).

Denny mengatakan, langkah tersebut “sejalan dengan upaya mewujudkan industri yang lebih efisien, sehat, dan berkelanjutan, berbasis pada prinsip tata kelola yang baik dan praktik terbaik internasional”.

“Transformasi ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem bisnis yang lebih kompetitif, inklusif, dan mampu memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan,” ujarnya.

Rencana konsolidasi asuransi BUMN dan yang terafiliasi dengan BUMN disampaikan Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia Dony Oskaria.

Namun, belum diketahui persis bagaimana nanti Danantara melakukan grouping perusahaan-perusahaan asuransi ini.

Tetapi, konsolidasi ini dilakukan karena perusahaan-perusahaan asuransi BUMN dan afiliasinya ini tidak kompetitif karena ukurannya yang kecil.

Baca Juga :   Danantara dan BUMN yang Terlibat Terapkan 3K Dalam Operasionalnya, Apa Saja?

“Jasa Raharja punya insurance juga, kemudian Pertamina punya Tugu Insurance, BRI punya insurance, BNI punya insurance. Tapi tidak cukup size-nya, tidak kompetitif,” ujar Dony seperti dikutip dari Antara. 

Riset Theiconomics.com menunjukkan, setidaknya ada 16 perusahaan asuransi BUMN dan yang terafiliasi dengan BUMN. Ini tidak termasuk tiga perusahaan asuransi wajib yaitu PT ASABRI (Persero), PT Jasa Raharja (Persero) dan PT TASPEN (Persero).

Dari ke-16 perusahaan tersebut, setidaknya ada 7 perusahaan asuransi jiwa dengan total jumlah aset per Mei 2025 sekitar Rp149,68 triliun. Sementara pendapatan premi dari ketujuh perusahaan tersebut per Mei 2025 sebesar Rp17,09 triliun, dengan catatan BRI Life baru menyampaikan laporan hingga April 2025.

Ketujuh perushaan tersebut adalah PT Axa Mandiri Financial Services, PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life), PT BNI Life Insurance, PT Asuransi BRI Life (BRI Life), PT Asuransi Jiwa Taspen (Taspen Life), PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Inhealth), dan PT Perta Life Insurance (PertaLife).

Namun, dari ketujuh perusahaan tersebut, kepemilikan sahamnya tidak sepenuhnya dimiliki oleh BUMN atau afiliasi BUMN. Hanya IFG Life, Inhealth, Taspen Life dan PertaLife yang sepenuhnya dimiliki oleh BUMN dan afiliasinya.

Baca Juga :   IFG Raih Sertifikat Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU

Sementara, Axa Mandiri, BNI Life dan BRI Life juga dimiliki oleh perusahaan asuransi asing.

Pada kelompok asuransi umum setidaknya ada enam perusahaan asuransi milik BUMN dan yang terafiliasi dengan BUMN, dengan total aset sekitar Rp64,29 triliun.

Keenam perusahaan tersebut adalah PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk, PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) (Persero), PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), PT Asuransi Perisai Listrik Nasiona (PLN Insurance), PT Asuransi Jasaraharja Putera dan PT Asuransi Asei Indonesia (Asei).

Dari keenam perushaan tersebut, penting dicatat bahwa kepemilikan saham pada PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk tidak sepenuhnya milik BUMN. Perusahaan ini 58,5% sahamnya dimiliki oleh PT Pertamina (Persero). Pemegang saham lainnya, selain publik adalah Samsung Fire and Marine Insurance Co., Ltd: 5,294% dan UOB Kay Hian Pte Ltd: 15,844%.

Sementara lima perusahaan lainnya, yaitu Askrindo, Jasindo, PLN Insurance dan Asei adalah milik BUMN dan afiliasinya.

Selanjutnya, pada kelompok perusahaan reasuransi, setidaknya ada tiga perusahaan milik BUMN dan yang terafiliasi dengan perusahaan BUMN. Ketiga perusahaan tersebut adalah PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero), PT Reasuransi Nasional Indonesia (Nasional Re) dan PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure).

Baca Juga :   IAW: Danantara Potensi Kena Tipikor karena Kelola Aset Strategis tanpa Dasar Hukum

Dari ketiga perusahaan ini,  PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero), PT Reasuransi Nasional Indonesia (Nasional Re) yang sepenuhnya dimiliki oleh BUMN dan afiliasi BUMN.

Sementara PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure) sebesar  50,74% sahamnya dimiliki oleh Tugu Insurance. Sisanya, 49,26% dimiliki oleh PT Asriland, perusahaan milik Bambang Trihatmodjo, putera mantan Presiden Soeharto.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics