Lantik Djoko Siswanto Jadi Kepala SKK Migas, Menteri Bahlil Tekankan Tugas-tugas SKK Migas
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia telah melantik dan mengambil sumpah Djoko Siswanto menjadi Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas). Djoko Siswanto menggantikan Dwi Soetjipto.
Peningkatan lifting minyak dan gas bumi (migas) menjadi tugas utama kepala SKK Migas yang baru.
“Dalam kesempatan berbahagia ini, saya hanya meneruskan apa yang menjadi perhatian dan visi besar serta program dari Presiden Prabowo. Yang pertama itu adalah terkait dengan kedaulatan pangan, kedaulatan energi, kemudian hilirisasi dan makanan bergizi gratis,” kata Bahlil dalam sambutannya usai pelantikan pada 7 November 2024.
“Saya merasa penting untuk menyampaikan tegas-tegas untuk urusan lifting ini. Lifting kita sekarang kita hanya 600 ribu BOPD dan sebenarnya bisa kita tingkatkan, tapi karena satu dan lain hal. Sejauh ini ada 301 pemboran eksplorasi, 195 sumur di Pertamina dan sebagian tempat lain. Saya minta kepada Pak Joko yang baru dilantik, saya minta untuk dituntaskan. Itu pekerjaan utama Bapak,” sambung Bahlil.
Kepala SKK Migas diminta memangkas perizinan dan perkuat koordinasi dengan pihak-pihak terkait agar tidak timbul hambatan. Bahlil memerintahkan pangkas semua aturan dan koordinasi yang menghambat eksplorasi ataupun untuk meningkatkan lifting.
Bahlil juga menegaskan dalam menjalankan sebuah kebijakan dalam pemerintahan harus satu visi dan misi dengan Presiden Probowo karena prinsipnya seorang Menteri adalah pembantu Presiden untuk mewujudkan visi dan misinya.
Salah satu upaya untuk meningkatkan lifting adalah mengoptimalkan sumur-sumur idle yang saat ini masih belum diolah. Untuk itu segera berkoordinasi dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang memiliki sumur idle.
“Sumur-sumur idle segera selesaikan, dikerjasamakan, dibincangkan sama KKKS. di-clear-kan. Yang sudah selesai eksplorasi, teman-teman dari KKKS, kita sangat mengharapkan bantuan Bapak Ibu semua untuk bersama-sama membantu program negara. Ini yang menjadi hal yang paling penting,” kata Bahlil.
“Jadi saya kasih kebenaran kepada Pak Kepala yang baru, untuk melakukan penataan sistem yang menghambat, get out!. Dari bangun pagi sampai tidur, urusannya lifting. Dan saya gak mau tahu caranya apa gimana, harus kita mampu wujudkan apa yang menjadi program pemerintah ini,” tegas Bahlil.