CCEP Indonesia Luncurkan Program Wawasan Nusantara soal Pengelolaan Air

0
27
Reporter: Rommy Yudhistira

Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia meluncurkan program wash management, waste management, and nutrition for Nusantara (Wawasan Nusantara) di Desa Kutamaneuh, Karawang, Jawa Barat. Program itu merupakan lanjutan dari program pengelolaan air berbasis masyarakat water access, sanitation, and hygiene + (WASH+).

Direktur Public Affairs Communications, and Sustainability CCEP Indonesia Lucia Karina mengatakan, Wawasan Nusantara merupakan program WASH+ yang cakupannya diperluas pada pengelolaan sampah padat dan cair, peningkatan nutrisi masyarakat. Serta pemberdayaan usaha mikro berbasis pengelolaan sampah dan produk pertanian.

Melalui upaya pengentasan masalah itu, kata Lucia, Wawasan Nusantara fokus untuk menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Karena itu pendekatan yang dilakukan berpusat pada persoalan yang berkaitan dengan air, sanitasi, pengelolaan sampah, dan nutrisi untuk masyarakat.

“Melalui peluncuran Wawasan Nusantara, kami bermaksud memperluas pendekatan WASH+ yang merupakan program pengelolaan air berbasis masyarakat dengan mengintegrasikan pengelolaan sampah dan nutrisi berkelanjutan,” kata Lucia dalam keterangan resminya pada Kamis (7/11).

Berdasarkan data Bank Dunia pada 2020, kata Lucia, sekitar 100 juta penduduk Indonesia kekurangan akses fasilitas sanitasi yang layak. Kemudian terdapat sekitar 60 juta penduduk yang tidak memiliki pilihan untuk buang air besar di tempat terbuka.

Baca Juga :   Astra Financial Cetak Laba Bersih Sebesar Rp 4,1 triliun pada Semester I/2024

Kondisi itu, kata Lucia, berkontribusi pada tingginya tingkat kontaminasi sumber air minum rumah tangga. Dengan demikian, mengarah pada penyebaran penyakit diare, yang menjadi salah satu penyebab utama kematian balita sebagaimana laporan dari Portal Air Indonesia pada 2022.

“Dengan para pemangku kepentingan terkait, kami berkolaborasi dalam aksi yang mendorong pembangunan masyarakat dan lingkungan yang berkelanjutan, sehingga juga dapat mempercepat pencapaian target pembangunan berkelanjutan pada tahun 2030,” ujar Lucia.

Sementara itu, perwakilan dari Water Stewardship Indonesia Fany Wedahuditama menyoroti pentingnya proses sensus desa yang ada di dalam program WASH+. Dengan adanya sensus itu, lanjut Feny, memungkinkan untuk mengukur indikator utama dan merancang intervensi berbasis data.

“Hasilnya menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam akses air bersih dan fasilitas sanitasi, yang secara positif berkontribusi terhadap kesehatan dan kesejahteraan masyarakat,” kata Fany.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam Badan Perencanaan pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat Eka Jatnika Sundana menambahkan, kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta menjadi kunci untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Baca Juga :   ACES Cetak Laba Bersih Rp 366 Miliar di Semester I/2024, Prabowo Sebut Sumbangan Perbaikan Rumah 52%

Sebab itu, kata Eka, program Wawasan Nusantara dinilai mampu mempercepat pencapaian target-target pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah. “Kami mengapresiasi inisiatif CCEP Indonesia dan berharap dapat melihat lebih banyak kemitraan seperti ini di masa depan,” kata Eka.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics