TikTok Ajak Masyarakat Berpikir Kritis soal Penyebaran Informasi Palsu

0
33
Reporter: Rommy Yudhistira

TikTok mengajak masyarakat untuk lebih berpikir kritis ketika menerima penyebaran informasi palsu atau misinformasi. TikTok turut melibatkan What Is Up Indonesia (WIUI), Siberkreasi, dan konten kreator Rye untuk terlibat dalam kampanye memerangi misinformasi.

Communications Director TikTok Indonesia Anggini Setiawan mengatakan, pihaknya berupaya menyediakan ruang ekspresi yang aman dan nyaman bagi komunitas yang tergabung dalam TikTok. Namun, TikTok menyadari untuk mengatasi potensi bahaya yang terus berkembang, dibutuhkan kerja sama dengan banyak pihak.

“Itulah sebabnya kami mengajak sejumlah mitra dan kreator untuk berbagi praktik terbaik menghadapi misinformasi di ranah daring,” kata Anggini dalam acara diskusi di Artotel Thamrin, Jakarta, Kamis (7/11).

Dalam kesempatan itu, Anggini turut memperkenalkan sejumlah fitur keamanan yang tersedia dalam aplikasi TikTok. Fitur dan sumber daya yang disediakan tidak hanya melindungi pengguna dari potensi misinformasi, tapi juga mengasah kemampuan pengguna dalam menyaring informasi.

“Kami harap wawasan ini dapat membantu semua pihak untuk tidak hanya memahami bahaya dari misinformasi, tetapi juga mendorong lahirnya kebiasaan berpikir kritis agar kita bisa lebih cermat dan terlindungi saat berinteraksi di ranah daring,” ujar Anggraini.

Baca Juga :   Dalam RUPST, CTRA Sampaikan Pencapaian Marketing Sales Semester I/2022 Rp 4 T

Selanjutnya, kata Anggini, perusahaan turut menggelar serangkaian lokakarya yang bertujuan mengedukasi komunitas dan pemangku kepentingan. Kegiatan yang diselenggarakan antara lain cek fakta, TikTok Goes to Campus yang melatih lebih 500 mahasiswa di 4 kota; lokakarya #SalingJaga bersama lebih 300 anggota Bawaslu dan KPU dari seluruh Indonesia; serta program Teen Safety Roadshow yang mengajak remaja dan orang tua untuk saling terlibat dalam kegiatan berselancar di ranah daring dengan aman.

“Melalui diskusi yang terjalin bersama para mitra, kami harap semakin banyak pihak ikut terinspirasi untuk bekerja sama mencari solusi terbaik guna menghentikan laju penyebaran misinformasi. Kami percaya bahwa ekosistem digital yang sehat bisa tercipta jika kita bisa saling jaga untuk melawan misinformasi bersama-sama,” ujar Anggraini.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Siberkreasi Mira Sahid mengatakan, untuk menekan penyebaran misinformasi di platform digital, masyarakat diminta untuk memahami pemanfaatannya yang baik dan benar. Khususnya dalam memahami fitur keamanan yang tersedia, sehingga dapat lebih membagikan informasi secara bijak.

Baca Juga :   AHM: Transformasi Digital adalah Cara Teknologi Merevolusionerkan Bisnis

“Kami mengapresiasi langkah TikTok untuk membuka ruang diskusi ini bagi kami dan para mitra agar bisa menyelaraskan cara terbaik untuk meningkatkan literasi digital warga Indonesia kita demi menekan penyebaran misinformasi,” katanya.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics