
PGE dan Pertagas Buat Kajian Pengembangan Bahan Bakar Hijau untuk WKP PGE

Ilustrasi PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE)/Iconomics
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) dan PT Pertamina Gas (Pertagas) bekerja sama lakukan kajian pengembangan bahan bakar hijau.
PGE dengan kapasitas besar pembangkit listrik tenaga panas bumi mampu menyediakan listrik rendah emisi yang mendukung produksi hidrogen hijau dan amonia hijau yang hijau dapat dimanfaatkan dalam berbagai sektor, terutama untuk industri dan transportasi.
Adapun Pertagas sebagai perusahaan infrastruktur penyaluran energi nasional, yang mengelola 2.930 km pipa transmisi gas, memiliki keahlian dalam pengelolaan infrastruktur energi yang dapat dimanfaatkan untuk penyimpanan dan distribusi kedua bahan bakar hijau tersebut.
Pemanfaatan listrik dari panas bumi dalam produksi hidrogen hijau dan amonia hijau akan membantu industri dan sektor transportasi dalam upaya dekarbonisasi.
Manajemen PGE menyampaikan kerja sama kedua ini mencakup berbagai aspek di antaranya pertukaran informasi teknis yang mencakup analisis kondisi operasi, komposisi thermal, elektrolisis, serta identifikasi potensi pasar dan data terkait lainnya.
Selain itu, kedua perusahaan akan berkolaborasi dalam melakukan kajian teknis seperti evaluasi kelayakan proyek dan identifikasi skema penggunaan listrik panas bumi untuk menghasilkan hidrogen hijau dan amonia hijau.
Sinergi antara PGE dan Pertagas akan mempercepat pengembangan potensi energi panas bumi sebagai sumber energi bersih. Pengembangan energi panas bumi merupakan langkah strategis dalam mewujudkan swasembada energi nasional serta mendukung upaya dekarbonisasi industri dan transisi energi di Pertamina Group.
Kolaborasi PGE dan Pertagas dalam produksi bahan bakar hijau merupakan bagian dari strategi PGE untuk tidak hanya mengembangkan energi panas bumi di sektor hulu, tetapi juga memperluas pemanfaatannya di hilir melalui pembangunan ekosistem industri hijau yang terintegrasi.
Upaya ini mencakup pengembangan manufaktur komponen pembangkit listrik panas bumi serta diversifikasi bisnis hijau, termasuk hidrogen.
Setelah kajian teknis selesai, PGE dan Pertagas akan melanjutkan ke studi kelayakan untuk meninjau berbagai aspek proyek, termasuk potensi investasi dan pengembangan skema bisnis, alokasi sumber daya serta pemilihan teknologi yang tepat, dan tata waktu implementasi.
Proyek kerja sama ini akan dilaksanakan di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) yang dikelola oleh PGE, dengan mempertimbangkan lokasi yang memiliki potensi optimal untuk mendukung produksi hidrogen hijau dan amonia hijau.
Leave a reply
