Adhi Karya Peroleh Kontrak Baru Rp23,7 Triliun di 2022, Target Selanjutnya Naikkan 15%
PT Adhi Karya (Persero) Tbk mencatat perolehan kontrak baru sebesar Rp23,7 triliun (di luar pajak) selama tahun 2022. Nilai tersebut tumbuh sebesar 57% dibandingkan perolehan kontrak selama tahun 2021 sebesar Rp15,2 triliun.
Manajemen ADHI menyampaikan bahwa kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru selama tahun 2022 meliputi lini bisnis Engineering & Construction sebesar 88%, Properti sebesar 6%, dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.
Adapun dilihat dari tipe pekerjaan, perolehan kontrak terdiri dari proyek Jalan dan Jembatan sebesar 38%, Gedung sebesar 19%, serta proyek Infrastruktur lainnya seperti perkeretaapian, SPAM dan bendungan sebesar 43%. Berdasarkan sumber pendanaan, realisasi kontrak baru dari Pemerintah sebesar 27%, BUMN sebesar 9%, swasta dan lainnya sebesar 64%.
Beberapa tambahan kontrak baru yang didapatkan ADHI pada Desember 2022 diantaranya berupa Hunian Tetap di Sulawesi Tenggara, Hunian Khusus Pejuang Timor Timur, dan Pembangunan Tanggul Pengaman Pantai di Pesisir Teluk Jakarta.
Di tahun 2023, ADHI menetapkan target kontrak baru yang akan tumbuh sebesar 10%-15% dari realisasi kontrak baru di tahun 2022. Perolehan kontrak tersebut ditargetkan diperoleh dari proyek pembangunan infrastruktur Jalan Tol, pengelolaan air dan limbah, serta proyek infrastruktur lainnya dengan sumber dana baik dari Pemerintah, BUMN, maupun swasta.