IFG Life Resmi Jadi Pengendali 80% Saham Mandiri Inhealth

0
73

Kantor pusat Mandiri InHealth/Iconomics

PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life), anggota holding Indonesia Financial Group (IFG), resmi menjadi pemilik 80% saham PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Mandiri Inhealth).

Akuisisi ini bertujuan menjadikan IFG Life sebagai perusahaan asuransi jiwa dan kesehatan terbesar di Indonesia.

IFG Life melakukan seremoni Penandatanganan Akta Jual Beli (AJB) Saham Mandiri Inhealth di Jakarta pada Rabu (26/6).

Kepemilikan saham yang dibeli oleh IFG Life merupakan 60% milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, 10% milik PT Kimia Farma Tbk, dan 10% milik IFG.

Kartika Wirjoatmodjo, Wakil Menteri BUMN, mengatakan langkah strategis ini dapat mendorong posisi IFG Life sebagai pemimpin di industri asuransi jiwa dan kesehatan berbasis proteksi di Indonesia.

“Kementerian BUMN berharap akuisisi ini dapat mendorong pertumbuhan bisnis IFG melalui IFG Life di industri asuransi jiwa dan kesehatan di Indonesia, khususnya di ekosistem BUMN,” ujar Tiko – panggilan akrab Kartika Wirjoatmodjo, dikutip dari keterangan pers.

Direktur Utama IFG Hexana Tri Sasongko berkata, sebagai holding, IFG mendorong IFG Life untuk mengembangkan bisnis asuransi yang berbasis proteksi secara optimal, khususnya layanan asuransi kesehatan kepada masyarakat.

Baca Juga :   Pengalihan Polis Jiwasraya Belum Tuntas 100%, IFG Life Butuh Suntikan Modal Lagi dari Negara

Hexana berharap, akuisisi ini akan mendorong hadirnya produk-produk asuransi baru yangberkualitas, inovatif, serta jaringan distribusi yang luas. Hal ini diharapkan dapat menjadi solusi serta menjawab kebutuhan proteksi masyarakat di tengah tren biaya medis yang semakin meningkat.

“Aksi korporasi ini merupakan milestone penting bagi IFG Group dalam pengembangan IFG Life ke depan. Dengan aksi korporasi ini IFG Life akan menjadi leader asuransi jiwa berbasiskesehatan dan proteksi yang memiliki APE terbesar di Industri dengan Annualized Premium Equivalent (APE) Rp1,7 triliun di Q1 2024,” tutur Hexana.

Berdasarkan data AAJI pada triwulan I 2024, Mandiri Inhealth tercatat sebagai perusahaan asuransi dengan capaian market share di industri asuransi kesehatan kumpulan sebesar 35% dan memiliki lebih dari 1,8 juta peserta.

Hingga triwulan I 2024, Mandiri Inhealth mencatatkan APE sebesar Rp1,7 triliun. APE (Annualized Premium Equivalent) merupakan pendapatan premi baru dari perusahaan asuransi yang disetahunkan.

Mandiri Inhealth per 31 Desember 2023 tercatat memiliki total aset senilai Rp2,82 triliun, atau tumbuh 5,78% yoy dari Rp2,66 triliun. Pada periode yang sama, perseroan membukukan pendapatan premi sebesar Rp3,43 triliun atau naik 15,84% (year on year) dari Rp2,97 triliun per 31 Desember 2022.

Leave a reply

Iconomics