
Lion Air Siapkan 17 Pesawat untuk Layanan Haji

Airbus 330-900 Lion Air/Dok. Lion Air
Iconomics - Lion Air melayani penerbangan haji dengan operasional pelaksanaan melalui kerjasama charter dengan salah satu perusahaan internasional. Layanan tersebut akan menerbangkan lebih dari 1 juta Jemaah dengan masa operasional selama 3 bulan yang terhitung dari 21 Mei hingga 3 Agustus 2023.
Lion Air telah mempersiapkan 694 sumber daya manusia terbaik yang terdiri dari 164 pilot, 422 awak kabin, 96 teknisi, dua petugas pengatur jadwal (scheduler), dua petugas layanan darat (ground handling) serta 8 petugas dispatcher (flight operation officer).
Lion Air mengoperasikan 9 Airbus 330 kategori seri 300 dan 900NEO dengan 440 kursi dan 8 Boeing 737-900ER dengan 215 kursi. Lion menyebut rata-rata pesawat tersebut berusia muda yang dikirim langsung dari pabrikan pesawat.
Corporate Communications Strategic Lion, Danang Mandala Prihantoro mengatakan bahwa dengan armada tersebut Lion Air mampu melayani penerbangan non-stop berbagai rute yang membutuhkan waktu tempuh hingga lebih dari 15 jam, sehingga sangat tepat untuk mendukung penerbangan ibadah haji.
“Seluruh pesawat sudah menjalani perawatan intensif, dalam performa terbaik dan laik terbang (airworthy for flight). Lion Air memenuhi dan menjalankan ketentuan operasional menurut masing- masing negara serta aturan internasional dimana pesawat tersebut akan dioperasikan,” kata Danang dalam keterangan tertulisnya.
Dalam penyelenggaraan haji tahun 2023 ini, Lion Air menargetkan tingkat kinerja ketepatan waktu (on time performance) rerata 95% dari total 4.600 frekuensi terbang pergi pulang (PP).
Keseriusan tersebut juga dilaksanakan seiring dengan memberikan layanan terbaik kepada jemaah haji berdasarkan sistem terstruktur dan komprehensif antara pelaksanaan perawatan pesawat dan pengaturan operasional di bandar udara serta pengambilan keputusan yang cepat dan tepat guna mempertahankan ketepatan waktu.
“Komitmen tersebut dilakukan dengan menerapkan pengaturan pergerakan penumpang dan pesawat, koordinasi intensif bersama pihak terkait guna memastikan kelancaran operasional penerbangan, mengaplikasikan standar prosedur pengoperasian pesawat udara sesuai aturan dan petunjuk dari pabrik pembuat pesawat, pelaksanaan pemeliharaan pesawat, pengecekan komponen pesawat, pelatihan awak pesawat serta hal lainnya,” jelasnya.