Sequis Life Beberkan Perkembangan Kinerja Tahun 2021 dan Kuartal I-2022

0
874

PT Asuransi Jiwa Sequis Life mencatatkan Pendapatan Premi Bruto sebesar Rp3,03 triliun pada tahun 2021. Premi tersebut berasal dari 86% premi lanjutan senilai Rp2,60 triliun dan 14% premi bisnis baru sebesar Rp427,13 miliar.

Sequis Life juga menyebut Laba Setelah Pajak yang dikumpulkan senilai Rp563,34 miliar. Adapun Total Aset Sequis Life sebesar Rp19,22 triliun. Sequis Life juga mencatat posisi modal yang kuat untuk mendukung keseluruhan operasi bisnisnya dengan Rasio Pencapaian Tingkat Solvabilitas (risk based capital/RBC) sebesar 511%.

Sequis Life juga mencatat Total Pendapatan Premi sebesar Rp739,44 miliar pada kuartal I tahun 2022. Pada kuartal ini, Total Dana Kelolaan Investasi Sequis sebesar Rp18,27 triliun dan Total Aset Sequis Life mencapai Rp19,44 triliun, naik sebesar 1% dari periode yang sama tahun 2021.

“Tahun 2021 adalah tahun yang penuh tantangan. Namun, komitmen Sequis kepada nasabah tetap berjalan sebagaimana terlihat dari jumlah Klaim dan Manfaat yang dibayarkan kepada nasabah Sequis Life sebesar Rp2,9 triliun. Pada kuartal I tahun 2022, Total Klaim dan Manfaat yang dibayarkan Sequis Life sebesar lebih dari Rp672,4 miliar. Sejak awal pandemi sampai bulan Mei 2022, Sequis juga telah membayarkan total klaim kematian dan kesehatan terkait covid-19 sebesar lebih dari Rp400 miliar,” kata President Director & CEO Sequis Life Tatang Widjaja dalam keterangan resmi.

Baca Juga :   Link Net Catatkan Pertumbuhan Pendapatan 9,8%

Menurut Tatang, pemulihan ekonomi sudah mulai terlihat pada tahun 2021 karena gencarnya vaksinasi Covid di seluruh dunia termasuk Indonesia. Tetapi, kondisi belum sepenuhnya normal ditambah merebaknya kekhawatiran varian omicron yang memengaruhi kontribusi kinerja porsi saham terkait LQ45 Indeks sepanjang tahun 2021. Kinerja saham berkapitalisasi besar (LQ45) membukukan kinerja negatif (-1,5%YoY) jauh di bawah kinerja positif IHSG (+9,03%YoY). Kinerja ini juga memengaruhi capaian kinerja perusahaan karena Sequis menempatkan investasi pada saham berkapitalisasi besar dan liquid (LQ45 Indeks). Namun, Ia masih optimistis dapat merealisasikan kembali kinerja positif di tahun ini.

Tatang meyakini kinerja investasi Sequis berbasis saham dapat tumbuh mendekati 10% per tahun pada 1-3 tahun ke depan, mengingat pasar saham masih didukung prospek normalisasi perekonomian dan pemulihan pertumbuhan pendapatan emiten bursa khususnya di tahun 2022. Optimistis ini tidak lain didasarkan pada analisa konsensus yang memproyeksikan tren hasil investasi saham rupiah akan lebih prospektif pada tahun 2022. Ditunjang dengan kondisi inflasi Indonesia yang masih terkendali karena kesiapan pemerintah dan bank sentral merespons krisis global dengan berbagai kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan dalam negeri termasuk tidak menaikkan suku bunga ditengah angka inflasi global yang meningkat tinggi.

Baca Juga :   Manulife Indonesia: Produk Amandira Sudah Terjual Lebih Dari 460.000 Polis

Di tahun 2022, Sequis terus menjaga porsi investasinya pada aset pendapatan tetap, saham dan pasar uang yang aman dan likuid. Porsi investasi terbesar masih pada obligasi pemerintah, BUMN, dan swasta dengan peringkat AAA dan AA, sebagian lainnya ditempatkan di saham dan deposito mayoritas pada bank BUKU 3 dan 4, yang secara aktif diawasi risiko likuiditas dan tingkat kesehatannya. Sequis memercayakan pengelolaan investasi pada rekanan Manajer Investasi (MI) terpilih yang memiliki rekam jejak dan reputasi baik. Semua hal ini merupakan implementasi riil Sequis dalam mengelola kualitas dan likuiditas tiap aset investasi, memastikan kelancaran pembayaran klaim, dan melindungi seluruh nasabah.

Total Aset Kelolaan Sequis yang mulai naik di kuartal 1 tahun ini adalah indikasi membaiknya kondisi pasar keuangan pasca tekanan pandemi. “Kami optimis bahwa transisi kondisi pandemi ke endemi dapat berjalan baik ditambah lagi perekonomian mulai menggeliat. Bisnis asuransi jiwa di Indonesia masih sangat potensial. Ada banyak kesempatan untuk memenuhi kebutuhan berasuransi masyarakat menyesuaikan dengan kondisi saat ini, karena pasar masih sangat luas dan penetrasi industri masih relatif rendah. Untuk itu, kami terus mempersiapkan diri menyambut tantangan baru dalam persaingan di industri asuransi,” kata Tatang.

Baca Juga :   Laba Bersih Prodia Sebesar Rp159,8 Miliar di Semester I-2022

Selain melakukan percepatan digitalisasi pada segala aspek penjualan, layanan, dan proses, Sequis juga terus mendorong pembaruan produk yang sudah ada, mengembangkan produk yang tersegmentasi sesuai kebutuhan pasar, dan siap berkolaborasi dengan platform online demi meningkatkan profitabilitas.

Leave a reply

Iconomics