Anggota Komisi VII Ini Minta Pemerintah Antisipasi Kenaikan Harga Minyak Mentah Dunia, Pastikan Subsidi Tepat Sasaran
Anggota Komisi VII DPR Mulyanto mendesak pemerintah untuk mengambil langkah antisipatif dalam merespons kenaikan harga minyak dunia. Pemerintah dinilai perlu mengatur kembali distribusi bahan bakar minyak (BBM) dan gas LPG bersubsidi secara tepat sasaran.
Dengan begitu, kata Mulyanto, subsidi BBM dan LPG dari negara benar-benar tepat sasaran kepada masyarakat yang membutuhkan. “Ini penting, jangan sampai artis atau orang mampu dengan kendaraan mewah masih menggunakan BBM dan gas LPG bersubsidi, sebagaimana akhir-akhir ini menjadi berita viral di media sosial,” kata Mulyanto dalam keterangan resminya pada Selasa (16/4).
Kebijakan distribusi BBM dan gas LPG saat ini, kata Mulyanto, belum terlaksana dengan baik. Pemerintah dinilai cenderung lambat dalam mempersiapkan perangkat pelaksanaan, baik dari sisi registrasi pengguna maupun regulasinya.
“Langkah antisipasinya jangan malah mengorbankan rakyat dan meningkatkan inflasi,” ujar Mulyanto.
Secara terpisah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah akan mengambil langkah antisipatif untuk merespons kenaikan harga minyak mentah dunia. Langkah tersebut di antaranya memastikan subsidi energi bisa tepat sasaran.
“Terkait kenaikan subsidi kita tentu pantau di harga minyak berapa dan kita terus melakukan exercise. Kita menjaga agar resource yang ada bisa dimanfaatkan dan tentunya subsidi tepat sasaran itu menjadi catatan bagi pemerintah,” kata Airlangga di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (16/4).
Sebagai informasi, harga minyak dunia West Texas Intermediate (WTI) berjangka sebesar US$ 85,6 per barel pada Selasa (16/4) ini. Angka tersebut mengalami kenaikan 22% apabila dibandingkan dengan harga minyak mentah WTI pada bulan Januari 2024 yang sebesar US$ 70 per barel. Sedangkan, asumsi makro minyak mentah yang diterapkan pemerintah dalam APBN 2024 sebesar US$ 82 per barel.