Garuda Diminta Gunakan PMN Bikin Terobosan agar Berdampak Positif ke Perusahaan

Wakil Ketua Komisi VI DPR Martin Manurung mendorong PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk berkoordinasi dengan Kementerian BUMN dan melakukan terobosan dalam memaksimalkan penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp 7,5 triliun. Soalnya rencana bisnis Garuda itu dinilai penting diketahui agar PMN yang diberikan memberikan dampak positif.

“Apakah ada terobosan-terobosan yang bisa dilakukan, sehingga pesawat yang juga nanti misalnya kalau PMN ini sudah disetujui itu bisa kita maksimalkan keterisiannya sehingga bisa menghasilkan revenue perusahaan yang maksimum,” kata Martin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/12).

Martin mengatakan, pihaknya juga mendukung Garuda menyelesaikan proses pencairan PMN, proses konversi obligasi wajib konversi (OWK) menjadi saham, dan konversi utang kreditur menjadi saham. Juga berkoordina dengan Kementerian BUMN dan lembaga terkait dalam rangka upaya proses penerbitan PP OWK dan PP perubahan struktur modal agar dapat terealisasi sesuai dengan jadwal yang ditargetkan Garuda.

Soal itu, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan beberapa konsultan untuk fokus profitabilitas setiap rute. Dari situ, Garuda akan memperoleh banyak informasi mengenai kebiasaan penerbangan dari satu kota ke kota lainnya.

“Khusus memang ada beberapa catatan yang kita temukan dalam evaluasi ini adalah bahwa kita memang perlu menambah banyak sekali rute-rute ke Jakarta yang dari kota asalnya itu pagi. Rute-rute Garuda, jadwal-jadwal Garuda selama ini terlalu Jakarta sentris, jadi kita berharap bisa dari Padang, bisa dari kota-kota lain bisa terbang pagi,” ujar Irfan.

Dengan terobosan dan strategi tersebut, kata Irfan, Garuda dapat berpartisipasi dalam perekonomian daerah walau tidak terlalu besar. “Kita memang bekerja sama terus menerus dengan Angkasa Pura (AP) 1 dan AP 2 untuk memperpanjang jam operasi dari masing-masing bandara yang ada,” kata Irfan.

Masih kata Irfan, Garuda di masa mendatang akan menjadi perusahaan yang sehat. Kemudian, persoalan-persoalan yang menimbulkan permasalahan di tubuh Garuda tidak terulang kembali.

“Pertama kita akan fokus hanya pada profitability, not market share. Temptation terbesar dari seorang CEO maupun direksi adalah terbang ke mana-mana, terbang setiap saat, punya pesawat segala macam, ini yang mesti dihindari,” tutur Irfan.