Apindo Optimistis Ekonomi Tumbuh di Atas 5%, Tapi Ada Potensi Risiko yang Dihadapi

0
218
Reporter: Maria Alexandra Fedho

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi B. Sukamdani menjelaskan bahwa Apindo memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2023 yaitu 5,15% sampai dengan 5,65% year on year (YoY). Proyeksi ini masih tidak pasti, namun Apindo meyakini busa di atas 5%.

“Perkiraan kami kalau di bawah 5% itu tidak mungkin, pasti kita akan tetap tumbuh dengan positif,” kata Hariyadi dalam seminar Indef pada Senin (05/12/2022).

Apindo sengaja menaruh angka di sekitar 5% karena ada faktor global yang memang perlu diantisipasi dan diperhatikan dalam meredam kelesuan ekonomi, salah satunya dengan cara memperkuat ekonomi domestik.

Hariyadi juga menjelaskan dampak yang akan dirasakan apabila Indonesia tidak bisa mengendalikan situasi ketidakpastian ekonomi yang kemudian menimbulkan resesi. Yang pertama, kapasitas produk industri dengan inflasi yang cukup tinggi maka secara langsung akan berpengaruh pada daya beli masyarakat. Kemudian, menurunnya permintaan terkait lifestyle seperti tekstil, garmen, furnitur atau non pangan sehingga omsetnya turun signifikan. Ditambah, akan berdampak pada biaya logistik dan transportasi karena kenaikan harga energi (minyak) yang naik. Terlebih apabila diterapkan peraturan Overdimension Overload (ODOL) yang akan menimbulkan kekacauan karena harga barang menjadi naik dan ketersediaannya sedikit.

Baca Juga :   Akselerasi Belanja Kementerian, Lembaga Negara dan Pemda Jadi Modal Pertumbuhan Ekonomi

Ketum Apindo juga menjelaskan terkait beberapa ancaman perekonomian global diantaranya inflasi global melonjak, pengetatan likuiditas dan kenaikan suku bunga, potensi krisis utang global, dan adanya potensi stagflasi.

Dalam kesempatan yang sama, Hariyadi juga mencemaskan perlambatan ekonomi di China karena saat ini masih melakukan lockdown berkepanjangan. Perlambatan ekonomi di China tentu berdampak pada berbagai negara karena China termasuk motor pertumbuhan ekonomi dunia.

“Transaksi kita di China itu kalau saya tidak salah tahun 2022 diprediksikan hampir US$135 sampai US$136 miliar. Jadi juga signifikan kalau sampai China berkelanjutan tentu di 2023 juga akan ada pengaruhnya,” jelas Ketua Umum Apindo.

Leave a reply

Iconomics