PDI Perjuangan Sulit Kerja Sama dengan Koalisi Perubahan, Apakah karena Anies?

0
299
Reporter: Rommy Yudhistira

Politikus Partai Demokrat Kamhar Lakumani memaklumi bahwa PDI Perjuangan sulit bekerja sama dengan Koalis Perubahan seperti yang diungkap kadernya Masinton Pasaribu. Pasalnya, PDI Perjuangan tentu saja ingin berkoalisi dengan partai-partai yang mendukung pemerintahan saat ini.

Kamhar yang menjabat sebagai Deputi Badan Pemenangan Pemilihan Umum Demokrat itu menduga sulitnya PDI Perjuangan bekerja sama dengan Koalisi Perubahan karena mengusung Anies Baswedan sebagai bakal Calon Presiden (Capres) 2024. Masinton karena itu diingatkan bahwa dalam politik tidak ada lawan atau kawan yang abadi, tapi hanya soal kepentingan.

“Jika memahami, mestinya sebagai politikus akan jauh dari cara pandang yang eksklusif atau tertutup,” ujar Kamhar beberapa waktu lalu.

Meski demikian, kata Kamhar, Koalisi Perubahan tetap membuka peluang kerja sama dengan partai manapun asal memiliki visi dan misi yang sama untuk membawa perubahan. “Kami menyadari kolaborasi dan sinergitas seluruh elemen bangsa, termasuk kerja sama antar-partai politik menjadi keharusan merespon kompleksitas problematika bangsa ini ke depan untuk mewujudkan perubahan dan perbaikan,” kata Kamhar.

Baca Juga :   Jakarta Kembali Terapkan PSBB, Simak Detilnya

Sebelumnya, politikus PDI Perjuangan Masinton Pasaribu menyampaikan, pihaknya tidak akan membuka peluang kerja sama dengan Koalisi Perubahan. Alasannya, jargon yang diusung Koalisi Perubahan yang terdiri atas Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat, tidak sejalan dengan yang sudah dilakukan pemerintahan yang dipimpin Presiden Joko Widodo.

“Jadi dalam fase 2014-2019, 2019-2024, memang di rel perubahan. Banyak hal yang tadinya tidak kita lihat dan rasakan, hari ini dapat dirasakan. PDI Perjuangan bersama Koalisi Perubahan? Apa lagi yang mau diubah?” ujar Masinton.

Soal koalisi, kata Masinton, PDI Perjuangan bisa saja berkoalisi dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibentuk Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) atau dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya bersama Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

“Kita bisa dengan teman-teman di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, bisa dengan Koalisi Indonesia Bersatu. Tapi kalau dengan Koalisi Perubahan kayaknya mohon maaf,” ujar Masinton.

Leave a reply

Iconomics