
Viral Video Bagi Amplop Berlogo Partai, Ini Penjelasan Politikus PDI Perjuangan

Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah/Dokumentasi pribadi
Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah memastikan video viral pembagian amplop berlogo partainya di media sosial berada di Masjid Abdullah Baghraf, Sumenep, Madura, Jawa Timur. Masjid tersebut merupakan milik orang tua Said dan hasil gotong-royong DPC PDI Perjuangan se-Madura serta melibatkan kepala desa.
“Dibagikan kepada masyarakat yang tanda kutip di bawah garis kemiskinan yaitu yang miskin ekstrem. Total 175 ribu (paket sembako) plus uang. Uangnya itu dibagi kebetulan di titik di mana masjid orang tua saya,” kata Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta beberapa waktu lalu.
Menurut Said, dalam kegiatan itu dipastikan tidak ada yang aturan yang dilanggar. Jika dikaitkan dengan masa kampanye, pembagian sembako dan uang itu tidak dilakukan dalam masa kampanye, dan apabila dikaitkan dengan pencalonan legislatif, Said juga belum mendaftarkan diri sebagai caleg pada Pemilu 2024.
“Jadi sesungguhnya anonymous itu #99 @partaisocmed (akun media sosial), siapa yang mau ditembak sesungguhnya, dan apa yang mau ditembak. Padahal itu adalah zakat, itu zakat mal. Bagian dari rukun Islam itu yang keempat. Itu setiap tahun seperti itu terus diviralkan. Tahun kemarin sama,” ujar Said.
Sebagai anggota DPR yang setiap reses mendapatkan anggaran sebesar Rp 400 juta, kata Said, maka sudah menjadi kewajiban membagikan anggaran tersebut kepada rakyat. Sebagai bentuk pertanggungjawaban seorang anggota DPR, maka hal itu juga diumumkan kepada publik.
“Setiap reses sebagian dari akuntabilitas saya, saya umumkan ke publik kalau saya terima Rp 400 juta, saya bagi ke musala, bagi ke masyarakat, kenapa itu juga tidak dimuat,” tutur Said.
Menanggapi hal itu, Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Subagja mengatakan, pihaknya sedang menelusuri kebenaran informasi yang beredar tersebut. dugaan ini akan ditindaklanjuti ke depan.
“Yang jelas Bawaslu tetap pada komitmen bahwa tidak boleh ada kegiatan politik praktis di masjid atau tempat ibadah untuk menjaga kondusifitas menjelang masa kampanye,” ujar Rahmat.
Sebelumnya, beredar video di media sosial Twitter yang diunggah @ PartaiSocmed pada 26 Maret lalu. Terlihat dalam video tersebut seseorang sedang membagi-bagikan amplop merah kepada para jemaah masjid. Belakangan diketahui amplop tersebut berisikan uang senilai Rp 300 ribu.