Wacana Pembatasan Usia Maksimal Caleg Dinilai Tidak Relevan dengan Tupoksi Anggota DPR
Wacana pembatasan usia maksimal calon legislatif (caleg) DPR dinilai tidak relevan dengan kemampuan seseorang dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai anggota Dewan. Juga tidak ada kaitannya secara langsung dengan kebijakan, masukan, atau pengawasan yang dilakukan anggota Dewan tersebut.
Menurut anggota Komisi II DPR Arif Wibowo, fungsi semua hal tersebut justru berada dan dituntun partai pengusung dari tiap-tiap anggota Dewan. Karena itu, masalahnya ada di partai yang harus memastikan kemampuan kadernya sesuai dengan kebutuhan parlemen.
“Partailah yang harus memastikan dalam berbagai usia, jenis atau skala usaha apapun yang jelas harus memiliki kemampuan yang dibutuhkan lembaga parlemen untuk menjalankan roda fungsinya,” kata Arif dalam diskusi virtual pada Kamis (9/12) kemarin.
Atas dasar itu, kata Arif, kinerja seorang legislator dapat ditentukan dari peran kaderisasi yang dilakukan oleh partai. Dari hal penyiapan kader dan tugas yang diemban ketika mereka dipilih merupakan kewenangan partai itu sendiri.
“Mampu menjalankan fungsi-fungsi yang saya maksudkan tadi, mampu mendapatkan dukungan rakyat atau tidak, sehingga dengan demikian soal pembatasan usia itu sebenarnya tidak menjadi ukuran yang harus ditetapkan, pada batas usia berapa caleg dianggap akan berkorelasi dengan efektivitas kinerjanya di lembaga DPR yang justru dipilih partai,” ujar Arif.
Dikatakan Arif, bahwa ada faktor lain yang mampu mempengaruhi kinerja seorang caleg ketika terpilih menjadi seorang wakil rakyat. Semisal, menyangkut sistem pemilihan umum (Pemilu) yang dinilai berpengaruh terhadap integritas seseorang caleg.
“Karena itu sulit bagi kita untuk melahirkan anggota DPR sekalipun sudah dibenahi sedemikian rupa tapi dihadapkan pada sistem yang kompleksitasnya tinggi, rumit, dan mahal. Akibatnya mereka-mereka yang baik, yang punya integritas, yang punya dedikasi, yang sesungguhnya dapat dukungan kuat dari rakyat tergerus sedemikian rupa oleh sistem yang dominan dan efektif yang berlangsung hingga akhir ini,” tutur Arif.