Adanya Restrukturisasi, Pertamina Fokus Kembangkan Bisnis EBT
Dengan struktur yang baru PT Pertamina (Persero) membawahi 6 subholding dan mengelola 12 anak perusahaan. Dari struktur baru itu terjadi pelurusan sehingga Pertamina lebih mudah dalam melakukan pengelolaan dan juga dalam menyusun rencana strategis untuk bisnis Pertamina Group.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, meski telah terjadi perubahan, tanggung jawab Pertamina sebagai badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak di bidang minyak dan gas (migas) harus tetap berjalan sesuai dengan Undang Undang (UU) Energi dan UU BUMN. Dan secara nilai itu harus meningkat.
“Kami mendefinisikan ada 8 manfaat untuk restrukturisasi ini. Akan kami sampaikan bagaimana hasil implementasi yang sudah kami laksanakan dan dapatkan dalam 10 bulan pertama pelaksanaannya,” kata Nicke saat rapat dengan Komisi VI DPR yang ditayangkan secara virtual, Kamis (20/5).
Nicke mengatakan, setelah restrukturisasi tersebut, organisasi jadi lebih fokus dan secara fakta dari 11 direktorat yang ada di Pertamina sekarang tinggal 5. Kemudian ada fungsi integrasi di mana dengan 6 direksi Pertamina melakukan integrasi dan melakukan pengelolaan agar seluruh operasional perusahaan tetap berjalan tetapi lebih cepat dalam pengambilan keputusan dan lebih efisien.
Selain karena operasional diturunkan ke anak perusahaan atau ke subholding, kata Nicke, maka perusahaan induk lebih fokus mengembangkan bisnis ke depan. Pasalnya, transisi energi tidak bisa menunggu lagi, energi fosil akan bergerak ke energi baru terbarukan dan lingkungan hijau.
“Nah, ini yang menjadi tugas besar di induk perusahaan, bagaimana menjalankan itu paralel dengan memperkuat bisnis yang ada,” kata Nicke.
Karena itu, kata Nicke, pihaknya menyadari dalam mengembangkan bisnis ke depan tentu saja membutuhkan dana yang tidak sedikit. Untuk 2020 hingga 2024, misalnya, investasi yang direncanakan mencapai US$ 92 miliar. Dan dari jumlah ini, sekitar US$ 40 miliar berasal dari luar Pertamina baik itu kemitraan, pinjaman maupun surat utang.
“Semuanya ini ditangani di perusahaan induk,” kata Nicke.