Allianz Utama: Pendapatan Premi Bruto Naik 36% di Tahun 2022

0
224
Reporter: Maria Alexandra Fedho

PT Asuransi Allianz Utama Indonesia (Allianz Utama) mencatatkan hasil yang positif pada tahun 2022. Tercatat Gross Written Premium (GWP) sebesar Rp665,30 miliar atau melampaui angka rencana bisnis sebesar 36%.

Peningkatan GWP ini didorong oleh kontribusi lini asuransi liability (tanggung gugat pihak ketiga) dengan kontribusi sebesar Rp217,47 miliar dan diikuti oleh lini asuransi properti sebesar Rp204,69 miliar.

Adapun lini asuransi perjalanan mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 293% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh dilonggarkannya PPKM serta digalakkannya vaksinasi booster Covid-19 oleh Pemerintah, sehingga masyarakat dapat kembali melakukan perjalanan tanpa khawatir.

Perusahaan juga mampu membuktikan bahwa perubahan strategi tersebut mampu mewujudkan pertumbuhan positif. Allianz Utama juga berhasil mencatatkan profit sebesar Rp4,54 miliar pada tahun 2022.

Di tahun 2022, Allianz membayarkan klaim sebesar Rp234,15 miliar. Allianz Utama juga kuat secara finansial dengan rasio kecukupan modal atau Risk-Based Capital Ratio (RBC) 437%, yang jauh di atas ketentuan minimum yang ditentukan regulator sebesar 120%.

Presiden Direktur Allianz Utama Indonesia, Sunadi mengatakan bahwa hasil yang dicapai tahun 2022 ini merupakan upaya bersama dan kerja keras dari seluruh karyawan.

Baca Juga :   3 Perusahaan yang Dicabut Izin Usahanya Oleh OJK di Bulan Oktober

“Sehingga kami mampu terus fokus untuk memberikan yang terbaik bagi nasabah dan mitra bisnis. Dari sisi inovasi bisnis, kami terus menggali potensi untuk mengembangkan segmen pasar dan mempersiapkan produk-produk unggulan yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini,” jelas Sunadi.

Pertumbuhan Allianz Utama di atas industri. Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), pendapatan premi asuransi umum hingga kuartal empat tahun 2022 mencapai Rp90,1 triliun, atau tumbuh 15,3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp78,1 triliun.

Sunadi memyampaikan bahwa pihaknya akan terus meneruskan komitmennya untuk menjalankan bisnis secara berkelanjutan dan bertanggung jawab dengan menerapkan kebijakan paperless sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Dalam hal ini, pihaknya telah melakukan beberapa inisiatif untuk menanamkan pola pikir ramah lingkungan baik di kalangan karyawan, nasabah dan juga masyarakat.

Leave a reply

Iconomics