Bank Mandiri Salurkan Realisasi Kredit Senilai Rp 1.532 Triliun di Kuartal II/2024
PT Bank Mandiri Tbk telah menyalurkan realisasi kredit senilai Rp 1.532 triliun pada Kuartal II/2024. Angka tersebut tumbuh 20,5% secara tahunan (yoy) dan melalui penyaluran kredit itu, Bank Mandiri menempati posisi atas dari industri perbankan lainnya yang rata-rata sebesar 12,36%.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, kinerja penyaluran kredit yang berhasil dicapai didorong dari 2 jenis segmen kredit yakni wholesale dan retail. Pada segmen korporasi, Bank Mandiri membukukan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar Rp 561 triliun atau naik 29,7% secara yoy.
“Untuk mendorong pertumbuhan kredit, Bank Mandiri berfokus pada perluasan ekosistem dan optimalisasi potensi di setiap wilayah guna mencapai hasil maksimal sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan nasabah,” kata Darmawan dalam keterangannya pada Jumat (16/8).
Kemudian, kata Darmawan, pihaknya turut mencatat pertumbuhan pada kredit investasi yang mencapai Rp 528,69 triliun, atau tumbuh 24,32% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan tersebut didorong dari sektor manufaktur, perdagangan, dan jasa.
Melalui strategi pengembangan dan optimalisasi, kata Darmawan, Bank Mandiri optimistis hingga akhir 2024, pertumbuhan kredit secara keseluruhan dapat ditutup di kisaran 16%-18%. Salah satu strategi untuk menjaga pertumbuhan dilakukan dengan mengembangkan teknologi dan digitalisasi, penguatan kolaborasi, optimalisasi ekosistem bisnis nasabah, memaksimalkan potensi ekonomi di wilayah, serta meningkatkan kualitas aset dan manajemen risiko.
Selanjutnya, kata Darmawan, pihaknya pun akan menjaga kualitas 3 aspek yang terdiri atas non-performing loan (NPL), coverage ratio, dan loan to deposit ratio (LDR). Ketiga aspek tersebut dijaga agar tidak berada di bawah atau melampaui batas rata-rata perbankan pada umumnya.
“Hingga dengan Juni lalu, kami telah menyiapkan pencadangan yang cukup, dengan NPL coverage ratio bank only di level optimal mencapai 332%,” katanya.