BDDC JST1 Resmi Beroperasi, Apa Dampaknya pada Layanan Internet di Indonesia?
Bersama Digital Data Centres (BDDC) resmi mengoperasikan JST1 Pusat Data Tier IV sekaligus menjadi Indonesia Internet Exchange Kedua di Jakarta (IIX–JK2), sebagai bagian dari kolaborasi strategis dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Hadirnya BDDC JST1 dan IIX–JK2, merupakan bagian dari komitmen BDDC untuk mendukung upaya Pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan digital nasional melalui layanan onshore data center.
Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Budi Arie Setiadi menjelaskan industri data center terus berkembang pesat secara global seiring meningkatnya perkembangan teknologi digital.
“Harapannya dengan peresmian BDDC JST 1 ini dapat memacu pertumbuhan industri data center nasional serta meningkatkan daya saing sektor digital Indonesia, dan mendukung percepatan transformasi digital. Dalam hal ini artinya BDDC berkontribusi dalam penguatan dan pengadaan infrastruktur digital di Indonesia khususnya industri data center,” kata Menkominfp dalam acara Grand Opening BDDC JST1.
Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Muhammad Arif mengatakan pertumbuhan industri yang pesat dan adanya fokus pada perlindungan data memerlukan IIX yang lebih andal dengan skalabilitas yang semakin tinggi. Saat ini dengan puncak trafik yang telah mencapai lebih dari 13 Tbps APJII tengah fokus untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas infrastruktur yang menjadi tulang punggung ISP Indonesia, yakni berkolaborasi dengan BDDC JST1 membangun IIX–JK2.
“IIX-JK2 dirancang untuk memberikan dukungan penuh terhadap pertumbuhan penyelenggara jasa internet indonesia (ISP) serta memperkuat lalu lintas data pada Indonesia Internet Exchange. Kehadiran IIX–JK2 akan menghubungkan lebih banyak ISP dan juga partisipasi data center lainnya, sehingga peningkatan penetrasi dan kualitas internet di Tanah Air dapat dilakukan dengan lebih cepat,” kata Arif dalam keterangan resminya.
Adapun interconnectivity partner yang menjadi pelopor dalam kolaborasi APJII dengan BDDC JST1 yaitu Conversant, JLM, TBG, Siapnet, Weave, DC Connect, dan Moratel. Sebagai titik kumpul penyedia layanan internet, IIX–JK2 akan mendorong konektivitas yang lebih maksimal karena didukung dengan kapasitas yang lebih besar serta penerapan teknologi terbaru.
“Hadirnya IIX-JK2 di BDDC JST1 merupakan kolaborasi strategis industri dalam perannya masing – masing. APJII berperan dalam menyiapkan infrastruktur konektivitas dan titik kumpul, dan BDDC menyiapkan data center yang unggul dan berkualitas tinggi,” katanya.
Presiden Komisaris BDDC, Setyanto Hantoro menjelaskan lokasi data center menjadi semakin krusial, seiring dengan meningkatnya kebutuhan industri terhadap layanan penyimpanan dan pengelolaan data. Penempatan data yang bersifat sensitif, seperti data pribadi, di server luar negeri berpotensi meningkatkan risiko kebocoran.
“Inilah mengapa keberadaan pusat data dalam negeri menjadi sangat penting. Inisiatif BBDC membangun kolaborasi dengan APJII dengan menjadikan JST1 sebagai IIX-JK2 untuk mendukung perkembangan infrastruktur dalam hal onshoring data center dan menjadi bagian dari upaya untuk menjaga kerahasiaan dan keamanan data sebagaimana telah diamanatkan dalam UU Perlindungan Data Pribadi (PDP) yang berlaku Oktober tahun ini,” jelasnya.
Setyanto menambahkan keberadaan pusat data lokal memberikan nilai tambah bagi perusahaan dengan mengurangi latensi, meningkatkan performa layanan, dan menurunkan biaya operasional terkait pemrosesan data di luar negeri.
Presiden Direktur BDDC Angelo Syailendra mengungkapkan BDDC melihat urgensi dari optimalisasi data center yang ada di Indonesia yang saat ini membutuhkan kapasitas yang lebih besar, dengan tingkat keamanan yang tinggi untuk perlindungan data. APJII IIX-JK1 memiliki keterbatasan untuk mendukung pertumbuhan industri digital yang sangat cepat.
“BDDC JST1 sebagai APJII IIX-JK2 akan semakin memperkuat posisi BDDC sebagai pemain kunci dalam ekosistem digital Indonesia dan siap berkontribusi lebih besar dalam memfasilitasi lalu lintas data sesuai kebutuhan masyarakat yang semakin tinggi, serta mendorong efisiensi pertukaran data antar penyedia layanan internet dan layanan digital di seluruh Indonesia,” ungkap Angelo.
Keberadaan IIX-JK2 di BDDC merupakan langkah strategis yang tepat, mengingat interkonektivitasnya didukung oleh data center yang andal. BDDC JST1 memiliki sertifikasi tertinggi Tier IV dan berada di gedung data center yang purpose built, scalable dan reliable.
keberadaan BDDC JST1 di Indonesia akan memperkuat posisi negara ini dalam menghadapi tantangan dan peluang di era digital, serta memfasilitasi berbagai inisiatif untuk mendorong transformasi digital di berbagai sektor.