Bulog Siap Salurkan Bantuan Pangan Beras, Bapanas Pastikan Stoknya Cukup

0
81
Reporter: Rommy Yudhistira

Bulog

Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) siap menyalurkan program bantuan pangan beras kepada 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Penyaluran bantuan pangan itu meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar 21,3 juta KPM.

Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Bulog Mokhammad Suyamto mengatakan, penyaluran beras bantuan pangan merupakan salah satu program pemerintah yang berdaya jangkau manfaat paling luas. Masyarakat merasakan langsung manfaat bantuan pangan beras itu.

“Oleh karena itu keberhasilan Bulog dalam menyalurkan program ini di tahun 2023 akan kami lanjutkan untuk tahun ini,” kata Suyamto dalam keterangannya pada Selasa (23/1).

Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menambahkan, pemerintah sangat memperhatikan ketersediaan stok beras di tiap-tiap wilayah. Itu untuk memastikan seluruh masyarakat mendapatkan pasokan beras yang cukup.

Dengan adanya gudang-gudang Bulog, kata Arief, akan memudahkan pemerintah dalam melakukan pemerataan stok beras di seluruh Indonesia. “Penyaluran bantuan pangan ini akan dilakukan hingga Maret 2024 dan dilanjutkan hingga Juni 2024 kepada 22 juta KPM secara nasional yang datanya dari Kemenko PMK,” ujar Arief.

Baca Juga :   Ratas: Pemerintah Janjikan Ketersediaan dan Stabilitas Harga 11 Bahan Pangan Pokok

Masih kata Arief, Bulog dan PT Pos Indonesia (Persero) akan berkolaborasi melakukan bantuan pangan beras ini. “Bantuan pangan beras ini urgen kembali dijalankan pemerintah di tahun ini dan ketepatan salur bantuan pangan beras menjadi hal utama untuk dapat semakin ditingkatkan,” kata Arief.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics