Dalam Lima Tahun Terakhir 24 Juta Orang Membeli Asuransi Lewat PasarPolis
Agregator asuransi, PasarPolis menjadi saluran baru pemasaran produk asuransi yang diminati masyarakat Indonesia seiring dengan tren digitalisasi di industri asuransi.
Muhammad Iqbal, VP Enterprise Risk Management PasarPolis mengatakan PasarPolis mulai menjalankan digitalisasi asuransi sejak 2015 yang lalu.
“Berdasarkan realisasi data kami, sejak 5 tahun terkhir kita beroperasi sampai masa pandemi, kita itu sudah touch 24 juta. Anda bisa bayangkan, 24 juta user, sudah beli asuransi melalui platform kami. Kalau 24 juta kita percentage dengan populasi kira-kira sudah menyentuh 11%,” ungkapnya dalam acara CatatanSiFintech: Mengenal Insurtech dan Inovasi Teknologi di Sektor Asuransi, Jumat (3/12).
Iqbal mengatakan pola masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya termasuk asuransi kini sudah bergeser ke platform digital.
“Apa yang saya mau garisbawahi, kedepananya, insurtech ini akan menjadi satu [saluran] distribusi baru atau kita sebutnya ekosistem baru di industri asuransi dalam hal pemasaran, dalam hal porduk inovasi, dalam hal customer experience dan seterusnya,” ujarnya.
Ia mengatakan berdasarkan feedback pengguna PasarPolis terdapat tiga alasan mereka membeli produk asuransi melalui platform digital. “Kami menyimpulkan masyarakat kita itu membeli melalui platform karena 3M: murah, mudah dan menyenangkan,” ujarnya.
Disebut murah, jelasnya, karena konsumen disuguhi berbagai produk asuransi yang bisa dia pilih sesuai kebutuhannya. Kemudian mudah karena bisa dilakukan hanya melalui smartphone dari mana saja dan kapan saja.
Sedangkan meyenangkan karena platform menyediakan berbagai alternatif pembayaran. “Di platform itu kita juga kolaborasi dengan fintech yang lain seperti payment gateway, seperti paylater. Jadi, kolaboriasi itu tercipta dan ekosistem ini tercipta sehingga people yang tadinya enggak kepikiran beli, jadi beli karena mudah,” ujarnya.