Ekspor CBU Agustus 2020 Turun, Toyota Masih Dominasi Pasar Ekspor
Kinerja ekspor kendaraan CBU yang melalui Terminal PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) hingga Agustus tahun ini belum dapat melampaui pencapaian di tahun sebelumnya. Pasar belum sepenuhnya pulih dari efek negatif pandemi Covid-19.
Per Agustus 2020, jumlah kendaraan CBU yang di ekspor berjumlah 13.844 unit atau lebih rendah 61,39% dibandingkan pencapaian di bulan yang sama di tahun lalu sebesar 35.857 unit.
Secara akumulasi, dari Januari hingga Agustus tahun ini, total kendaraan CBU yang telah diekspor yang melalui Terminal Internasional IPCC mencapai 133.644 unit dimana di bawah pencapaian akumulasi pada periode yang sama di tahun lalu sebesar 199.400 unit.
Sedangkan dari sisi impor, pada bulan Agustus 2020 jumlah kendaraan yang masuk ke Indonesia melalui Terminal IPCC mencapai 1.177 unit atau turun 83,16% dibandingkan Agustus 2019 sebesar 6.988 unit. Sementara itu, secara akumulasi, jumlah impor kendaraan CBU yang melalui IPCC mencapai 22.337 unit hingga Agustus 2020 atau turun 56,86% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu sebanyak 51.782 unit.
Dari jumlah kendaraan yang di ekspor tersebut di bulan Agustus, sebanyak 6.157 unit disumbang oleh merek mobil Jepang Toyota, diikuti merek Suzuki sebanyak 4.352 unit; dan Mitsubishi sebanyak 1.803 unit. Mobil merek Jepang lainnya yang di ekspor melalui Terminal IPCC ialah Honda sebanyak 870 unit dan Daihatsu sebanyak 662 unit.
Jika dihitung secara akumulasi sepanjang tahun ini hingga Agustus 2020 maka jumlah CBU merek Toyota yang telah di ekspor melalui Terminal IPCC telah mencapai 75.989 unit. Diikuti Suzuki sebanyak 24.294 unit; Mitsubishi sebanyak 22.504 unit; Daihatsu sebanyak 7.077 unit; Honda sebesar 3.279 unit; Chevrolet dengan Wuling Almaz nya sebanyak 482 unit; dan lainnya. Secara akumulasi pun juga kondisinya sama dimana masih lebih rendah dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.
Dari sisi pangsa pasar, ekspor Toyota di tahun ini mencapai 56,85% yang didominasi oleh tipe Rush maupun Avanza. Diikuti Suzuki sebesar 18,18% untuk tipe Ertiga maupun XL-7; Mitsubishi 16,84% dengan Xpander-nya; Daihatsu 5,29%; Honda 2,45%; dan sisanya dari merk lain dengan pangsa pasar di bawah 1%.
“Varian Toyota yang banyak diminati konsumen beserta dengan banyaknya layanan purna jualnya, tidak hanya di Indonesia namun, juga di luar negeri menjadikan jumlah ekspor kendaraan CBU merek Toyota masih mendominasi pangsa pasar kendaraan CBU ekspor kendati jumlahnya lebih rendah dibandingkan jumlah ekspor CBU di tahun lalu,” ujar Sofyan Gumelar, Sekretaris Perusahaan IPCC, dalam keterangan tertulis yang diterima Iconomics, Senin (21/9).
Terkita rendahnya jumlah ekspor, Sofyan mengatakan ditenggarai karena turunnya permintaan kendaraan CBU di negara-negara tujuan, antara lain Filipina, Vietnam, Arab Saudi, Meksiko, dan lainnya.
“Meski demikian, patut disyukuri bahwa masih adanya kendaraan CBU yang di ekspor membuat layanan bongkar muat kendaraan CBU di Terminal Internasional masih berlangsung sehingga dapat berimbas positif pada kinerja operasional maupun keuangan IPCC,” ujarnya.
Dari sisi internal, IPCC tetap upayakan untuk mengoptimalkan layanan bongkar muat kepelabuhan terhadap kendaraan yang masuk ke Terminal IPCC dan tentunya mengedepankan protokol kesehatan yang diawasi secara ketat. IPCC berharap permintaan kendaraan dapat kembali meningkat yang diikuti dengan kemampuan daya beli masyarakat, baik di Indonesia maupun di negara tujuan ekspor meski di tengah kondisi fase new normal ke depannya.