Hadiri Simulasi Program Makan Siang, Menko Airlangga Soroti SOP hingga Multiplier Effect

0
38

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memenuhi undangan Pemerintah Kabupaten Tangerang yang mengadakan simulasi program makan siang bernama Anak Sehat dan Sejahtera (Aksara) di SMPN 2 Curug Kabupaten Tangerang pada Kamis (29/02/2024). Program ini tidak hanya berkaitan dengan pemenuhan gizi para siswa dan siswi, tetapi juga berkaitan dengan pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sekitar dan ketahanan pangan lokal.

Menko Airlangga mengatakan bahwa adanya simulasi makan siang ini dapat memperlihatkan ‘bolts and nuts’ dari program hingga multiplier effect-nya. Menko Airlangga juga mengapresiasi SMPN 2 Curug atas program-program yang dimiliki yakni Program Kantin Sehat dan Bersih, Program Kurangi Sampah Sekolah Kita (Kurasaki) dan Program Gerakan Bersama Rakyat Tangani Stunting (Gebrak Tegas).

“Dari simulasi ini kita ingin melihat ‘bolts and nuts’ dari program makan siang ini. Mulai dari adanya 3 tipologi sekolah, kemudian juga infrastruktur, plus yang kita ingin lihat itu bagaimana mekanisme atau SOP antara sekolah dan UMKM. Nah, multiplier effect-nya seperti apa,” kata Menko Airlangga dalam keterangan resminya.

Baca Juga :   Dongkrak Pariwisata, Roadshow Kampanye Kesehatan I Do Care di 9 Destinasi MICE

Ia menekankan bahwa Kabupaten Tangerang cocok menjadi lokasi pilot project program makan siang karena memiliki tiga topologi sekolah yakni sekolah di perkotaan, pedesaan, dan pesisir. Oleh karena itu, Menko Airlangga berharap adanya simulasi tersebut dapat menjadi kick-off untuk simulasi-simulasi berikutnya dan mendata kendala-kendala yang mungkin timbul (belanja masalah).

Airlangga menegaskan bahwa adanya simulasi program tersebut juga memunculkan kesadaran bahwa literasi gizi menjadi penting karena tujuan utama program makan siang di sekolah yakni untuk gizi anak-anak yang lebih baik.

“Dari simulasi ini bisa dilihat berapa biaya yang pas, dan menu apa saja yang disediakan, jenis protein apa saja yang bisa digunakan. Berbagai protein dicoba. Ketahanan pangan lokal juga menjadi penting sehingga asupan yang tersedia merupakan asupan yang berasal dari lokal,” jelas Menko Airlangga.

Menko Airlangga mengatakan bahwa program makan siang tersebut dirasa tepat sasaran karena gizi dan kalorinya tercapai.

“Evaluasinya, kita lihat bahwa menunya cocok, kalori dan gizinya masuk, kemudian anak-anak senang, UMKM terlibat. Jadi, itu esensi dari ekosistem,” kata Menko Airlangga.

Leave a reply

Iconomics