Insan Humas Dinilai Perlu Buka Jaringan Wajah-Wajah Baru di Luar Zona Nyaman untuk Perluas Jangkauan

0
29
Reporter: Rommy Yudhistira

Insan hubungan masyarakat dinilai perlu membuka jaringan untuk bertemu wajah-wajah baru di luar zona nyaman dan itu menjadi salah satu hal yang penting. Dengan membuka jaringan baru, seorang insan humas dapat memperluas jangkauannya dan membuka peluang kolaborasi di luar komunitas atau grup yang rutin ditemuinya.

“Kita ketahui pemilu telah usai, antisipasi what next dalam dinamika politik telah selesai. Tentu saja akan ada wajah-wajah baru di bulan Oktober. Akan ada regulasi baru, akan ada menteri-menteri baru. Dan semua kita di sini perlu membangun jaringan kita ke depan untuk membangun inside terhadap tujuan dan arahan bisnis ke depan,” kata Ketua Umum PAFI Agung Laksamana dalam The Iconomics 5th Indonesia Public Relations Summit 2024 di Auditorium Kemenparekraf, Jakarta, Jumat (9/8).

Agung mengatakan, insan humas pun perlu menjadi seseorang yang mampu menghubungkan strategi perusahaan, bisnis, dan seluruh pihak yang berkaitan dengan pembuat kebijakan. Itu diperlukan untuk memantapkan strategi bisnis yang dijalankan perusahaan atau organisasi.

Baca Juga :   3 Kunci Utama Perusahaan agar Bertahan di Masa Kebiasaan Baru Covid-19, Apa Saja?

Dengan membuka jaringan dan menjadi penghubung, kata Agung, insan humas diharapkan bisa mengatasi segala macam tantangan yang ada, baik yang terjadi saat ini maupun ke depan.

“Artinya peran kita PR atau public affairs akan semakin strategis dalam dunia korporasi dan bisnis. Dan tugas kita saat ini membangun jaringan ke depan. Lalu yang kedua, menurut saya kita harus mengerti tantangan yang baru,” ujar Agung.

Dengan mengembangkan jaringan dan memahami kondisi sosial serta politik, kata Agung, seorang praktisi humas akan memiliki perspektif dan pengalaman baru yang bermanfaat bagi perusahaan, institusi dan organisasi.

“Jadi praktisi humas Indonesia, selamat datang di era baru, a whole new world for public relation di Indonesia,” ujar Agung.

Leave a reply

Iconomics