
Kementerian Kominfo: Transformasi Digital Membutuhkan Infrastruktur Digital yang Kuat

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate/Dok. Kominfo
Infrastruktur digital menjadi fondasi pelaksanaan transformasi digital nasional. Oleh karena itu, sebagaimana pembangunan infrastruktur pada umumnya, peran pemerintah sangat penting.
“Guna menjawab tantangan ekonomi global sekaligus mendukung adopsi teknologi masa depan, maka dibutuhkan infrastruktur digital yang mumpuni sebagai fondasi pelaksanaan transformasi digital nasional,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate saat menyampaikan Keynote Speech Unpacking the Metaverse: Akselerasi Transformasi Digital dalam Menyambut Teknologi Masa Depan yang berlangsung di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Rabu (18/05/2022).
Menteri Johnny menyatakan Kementerian Kominfo bersama operator telekomunikasi telah, sedang, dan akan terus melakukan percepatan pembangunan infrastruktur digital di seluruh penjuru negeri.
“Di backbone layer, Kementerian Kominfo terus memperkuat jaringan fiber optik sebagai tulang punggung konektivitas nasional. Saat ini, telah terdapat total 459.111 km jaringan fiber optik nasional untuk keperluan layanan broadband telekomunikasi,” kata Menkominfo.
Menkominfo menyatakan, jaringan itu sudah termasuk jaringan kabel serat optik Palapa Ring sepanjang 12.400 km yang dibangun oleh Badan Layanan Umum Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo.
“Yang menghubungkan titik-titik konektivitas antar pulau di Indonesia, dan akan terus membangun fiber optik untuk menyambungkan titik fiber optik yang belum terhubung,” kata Menkominfo.
Sementara, di Middle Mile Layer, Kementerian Kominfo mendorong penguatan konektivitas melalui penggelaran jaringan fiber-link, microwave link, dan satelit untuk mendukung 150.000 titik layanan publik tambahan di Indoneisa.
“Pada akhir tahun 2023, dua High-Throughput Satellite yaitu satelit SATRIA-I dan Hot Back Up Satellite yang berkapasitas mencapai 300 Gbps, akan diluncurkan untuk melayani konektivitas internet bagi 150.000 titik layanan publik tambahan di Indonesia. Terdiri dari 93.900 titik sekolah, 47.900 titik kantor pemerintah daerah, 3.700 titik fasilitas kesehatan, 3.900 titik kompleks layanan kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat), dan 600 titik fasilitas lainnya,” kata Menteri Johnny.
Mengenai Last Mile Layer, Menkominfo menegaskan pemerataan jaringan 4G di Indonesia dilakukan dengan menyelesaikan pembangunan infrastruktur base transceiver station (BTS) 4G untuk desa dan kelurahan yang masih blank spot.
Leave a reply
