Kolaborasi PLN dan HDF Energy Manfaatkan Hidrogen untuk Pembangkit Listrik

0
31

PLN dan HDF Energy menjalin kemitraan yang berfokus pada pemanfaatan pembangkit listrik energi terbarukan yang mengintegrasikan sumber energi terbarukan yang bersifat intermiten dengan penyimpanan baterai dan teknologi hidrogen. Pemanfaatan hidrogen untuk pembangkit listrik akan didorong pelaksanaannya di bagian timur Indonesia, sambil berupaya untuk memanfaatkan hidrogen di sektor lainnya, termasuk sektor maritim dan industri.

Strategi Hidrogen Nasional menekankan komitmen Indonesia dalam memanfaatkan hidrogen rendah karbon, yang secara bertahap akan diarahkan menuju pemanfaatan hidrogen hijau. Kementerian ESDM saat ini sedang menyelesaikan Peta Jalan Hidrogen Nasional, yang akan memberikan gambaran tentang rencana serta target yang akan dicapai dalam pemanfaatan hidrogen di Indonesia.

Nota kesepahaman antara PLN dan HDF Energy merupakan bentuk kontribusi langsung dalam mendorong pelaksanaan Strategi dan Peta Jalan Hidrogen Nasional. Kajian bersama yang dimandatkan oleh MoU ini akan menilai kelayakan dari integrasi pemanfaatan hidrogen di sektor pembangkit listrik dan transportasi di daerah-daerah dengan konteks energi yang sesuai. Kementerian ESDM, melalui Ditjen EBTKE, akan memantau dengan seksama pelaksanaan kerjasama ini dan memberikan dukungan yang diperlukan untuk mengatasi tantangan dalam upaya pengembangan ekosistem hidrogen yang berkelanjutan.

Baca Juga :   PLN Sediakan 39 SPKLU di Tol Trans Sumatera, Cek Lokasinya

Kemitraan antara HDF Energy dengan PLN ini mempercepat pengembangan pembangkit listrik tenaga hidrogen multi-MW Renewstable® yang menghasilkan listrik baseload yang ramah lingkungan dan stabil  dengan mengintegrasikan sumber energi terbarukan yang bersifat intermiten dengan sistem penyimpanan energi dalam bentuk hidrogen hijau. Pembangkit listrik Renewstable® merupakan alternatif pembangkit ramah lingkungan, dibandingkan dengan PLTD. Pembangkit Renewstable® hanya menggunakan energi matahari atau angin dan air untuk menghasilkan listrik yang stabil, sehingga tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca dan kebisingan.

HDF Energy saat ini sedang mengembangkan 23 proyek di Indonesia Timur, dengan potensi investasi sebesar US$1,5 miliar, yang didukung oleh sejumlah lembaga pembangunan terkemuka, termasuk US DFC. Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan keahlian para pemangku kepentingan di Indonesia dalam memanfaatkan hidrogen, serta memperkuat posisi Indonesia sebagai pelaku utama dalam transisi menuju masa depan energi yang berkelanjutan.

Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo mengungkapkan antusiasmenya atas kerjasama ini. Mengemban misi transisi energi di Indonesia, PLN berkomitmen untuk mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca, salah satu contoh dari komitmen tersebut yakni pengembangan proyek hidrogen yang dimungkinkan melalui kerjasama ini.

Baca Juga :   ICEF dan IESR Dorong Pemerintah untuk Reformasi Sistem Kelistrikan yang Mampu Mengintegrasikan EBT

Darmawan mengungkapkan saat ini PLN tidak hanya menyediakan listrik yang handal, namun juga berkomitmen untuk menjadi pionir dalam pemanfaatan energi terbarukan yang berkelanjutan.

“Kami senang dapat menjalin kerjasama yang solid dengan beberapa mitra, seperti HDF Energy. Perubahan iklim merupakan isu global yang harus diatasi bersama. Oleh karena itu, PLN tidak dapat menanggung beban ini sendirian, satu-satunya cara untuk maju adalah melalui kolaborasi,” kata Darmawan dalam keterangan resminya.

Direktur HDF Energy untuk Asia dan Presiden Direktur PT HDF Energy Indonesia, Mathieu Geze menambahkan pihaknya sangat senang dapat menegaskan kembali komitmennya terhadap Net Zero Emission melalui nota kesepahaman ini.

“Melalui kerjasama kami dengan PLN, kami bertujuan untuk menempatkan Indonesia sebagai negara terdepan dalam pemanfaatan hidrogen hijau di kawasan Asia Pasifik. Pembangkit listrik kami merupakan langkah awal pertama dalam mendorong dekarbonisasi di sektor lain seperti maritim. HDF Energy selalu memegang komitmen dalam menjalankan tanggung jawab perusahaan, melestarikan lingkungan, dan berkontribusi dalam mewujudkan masa depan yang berkelanjutan,” kata Mathieu.

Leave a reply

Iconomics