Luncurkan Indonesia Water Fund, Pemerintah dan Holding BUMN Danareksa akan Kelola Dana Rp15 Triliun

Peluncuran program Indonesia Water Fund/Dok. BUMN
Pemerintah meluncurkan program Indonesia Water Fund (IWF) sebagai upaya untuk memperbaiki akses air bersih bagi seluruh rakyat Indonesia pada 17 Oktober 2022 saat State-Owned Enterprises (SOE) International Conference.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengungkapkan keberadaan IWF sebagai platform untuk mendukung percepatan investasi penyediaan sambungan air bersih ke rumah-rumah diharapkan dapat menjadi alternatif solusi bagi Pemerintah melalui pendanaan non-APBN.
Menurut Wapres Ma’ruf, konstitusi Indonesia mengakui dan menjamin hak atas air sebagai pengejawantahan dari pemenuhan hak asasi masyarakat Indonesia, sekaligus hak asasi sosial di mana peran dan keterlibatan Pemerintah menjadi suatu kebutuhan.
Untuk itu, menurut Ma’ruf, air harus dikelola sebagai kekayaan nasional sekaligus kebutuhan rakyat untuk mewujudkan kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Saya harapkan Indonesia Water Fund yang diluncurkan hari ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di masa yang akan datang,” kata Ma’ruf dalam keterangan resmi.
Indonesia Water Fund (IWF) diinisiasi oleh Kementerian BUMN melalui sinergi Holding BUMN Danareksa (Danareksa, Nindya Karya, Perum Jasa Tirta 1, dan Perum Jasa Tirta 2) untuk menghadirkan sambungan air ke berbagai wilayah di Indonesia.
Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengungkapkan IWF fokus pada tiga pilar yang menawarkan pendekatan investasi dengan manfaat berkelanjutan dan menghadirkan akses yang terintegrasi dari hulu ke hilir. IWF dapat dijalankan sesuai dengan model investasi yang sesuai dengan profil investor dengan skema yang mudah direplikasi di seluruh Indonesia.
“Target awal, IWF akan mengelola dana sebesar 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp15 triliun dari mitra strategis untuk memperbaiki akses air bersih bagi 40 juta jiwa rakyat Indonesia. Sesuai dengan prinsip IWF, yaitu penyediaan platform investasi yang mudah direplikasi, sehingga penambahan sambungan rumah untuk percepatan akses air bersih akan dapat terus menerus ditingkatkan,” kata Menteri Erick Thohir.
Berdasarkan data dari Danareksa Research Institute, konsumsi air semakin meningkat sejalan dengan peningkatan populasi. Namun, kelangkaan air menjadi masalah besar di beberapa negara dan bersamaan dengan kualitas air yang kurang baik menjadi penyebab penyebaran penyakit. Ke depan, isu kelangkaan dan kualitas air harus menjadi prioritas.
Realisasi investasi/pembiayaan untuk sektor pengairan dan sanitasi belum memenuhi sesuai kebutuhan. IWF merupakan alternatif pembiayaan sektor pengairan di indonesia yang melibatkan BUMN, pihak swasta, dan investor.