Mantan Menteri ESDM Sambut Baik Rencana BUMN Selesaikan Masalah Pangan
Langkah perusahaan milik negara (BUMN) kluster pangan yang ingin menyelesaikan masalah pangan di Indonesia disambut positif dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari mantan Menteri ESDM Ignasius Jonan yang menilai masalah kluster pangan ini merupakan suatu hal yang kompleks.
“Saya tidak bilang ini paling sulit, tapi kompleks baik dari pemangku kepentingan, regulator dan praktik bisnisnya,” kata Jonan ketika memberi masukan dalam sebuah webinar yang diselenggarakan PT RNI (Persero) beberapa waktu lalu.
Soal ketahanan pangan ini, Jonan mengusulkan agar BUMN kluster pangan meniru beberapa negara seperti Jepang, Thailand dan Vietnam. Jepang, misalnya, mampu membangun kembali industri mereka setelah porak poranda karena Perang Dunia II.
Jepang, kata Jonan, mampu membangun kembali industri mereka termasuk pangan. Itu sebabnya, mereka hingga hari ini tidak kesulitan dan mampu memenuhi kebutuhan pangan rakyatnya. Pun demikian dengan Thailand. Kendati memprioritaskan pariwisata, akan tetapi industri pangan mereka luar biasa.
“Itu sebabnya, kita juga sering impor dari sana,” tambah Jonan.
Lantas bagaimana dengan Indonesia? Berdasarkan sejarah terutama sejak Orde Baru, masalah pangan ini tidak pernah selesai. Saat ini malah ketergantungan atau impor semakin besar. “Ini bukan alergi terhadap impor melainkan Indonesia sebenarnya mau apa dalam hal pangan ini,” kata Jonan.
Karena itu, Jonan menyambut baika rencana BUMN kluster pangan ingin menyelesaikan masalah ini. Terlebih isu pangan ini sama sensitifnya dengan persenjataan. Bahkan jauh lebih sensitif. “Kalau ketergantungannya besar, ya ketahanan nasional mau ke mana, begitu,” kata Jonan.