Pemerintah Telah Bangun 14 Pelabuhan dengan Konsep Green dan Smart Port di 2022

0
552
Reporter: Rommy Yudhistira

Kementerian Koordinator Kemaritiman terus berupaya mendorong membangun pelabuhan dengan konsep green port dan smart port yang mengandalkan sistem digitalisasi dalam prosesnya. Dengan menerapkan digitalisasi, hal itu dapat mengurangi tingkat korupsi yang ada dalam ekosistem pelabuhan di Tanah Air.

Apalagi, kata Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, baru-baru ini pihak kepolisian melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap pungutan liar di Kantor Syahbandar dan Otorita Pelabuhan (KSOP) Kelas III Tarakan.

“Semua digitalisasi, jadi itu akan mengurangi juga korupsi, mengurangi juga tidak efisiensi, mengurangi juga OTT yang ramai dibicarakan akhir-akhir ini,” kata Luhut dalam acara Green Port Awarding, Rabu (28/12).

Luhut mengatakan, saat ini Indonesia masuk dalam 20 besar negara dengan pelabuhan baik berdasarkan waktu tunggu kapal kontainer yang mencapai 24,9 jam. Posisi Indonesia tersebut berada di atas beberapa negara maju seperti Italia, Prancis, Yunani, Jerman, Amerika Serikat, Rusia, Australia, dan Kanada.

Pencapaian tersebut, kata Luhut, dapat diperoleh dengan sinergi dan kerja sama yang telah dibangun antara stakeholder, untuk bersama-sama mewujudkan pelabuhan Indonesia yang menerapkan sistem digitalisasi.

Baca Juga :   WSBP Dapat Tambahan Kontrak Baru Proyek di Pelabuhan Batu Ampar, Batam Senilai Rp 391,71 M

“Saya masih ingat 6 tahun yang lalu kita masih ribut dengan dealing time 1 minggu. Sekarang kita sudah bisa antara 2 hingga 2,5 hari. Kerja keras perhubungan, Pelindo, dan sebagainya. Saya kira leadership Pak Budi (Karya Sumadi) kita apresiasi juga di sini, dan juga Pelindo, dan semua pelabuhan,” ujar Luhut.

Dengan menerapkan sistem digitalisasi, kata Luhut, ke depannya seluruh pelabuhan Indonesia dapat terintegrasi dengan satu sistem yang lebih efisien, smart, green dan mengurangi tindakan-tindakan yang tidak diinginkan.

“Inilah membangun satu ekosistem kita bernegara. Negara ini jangan menjadi negara drama karena Anda senang melihat orang OTT-OTT, karena ekosistem kita tidak bagus. Sekarang ekosistem itu dibangun,” kata Luhut.

Berdasarkan data yang ada, sepanjang 2022, kata Luhut, pemerintah telah membangun 14 green dan smart port yang tersebar di wilayah Indonesia. Untuk periode selanjutnya, pemerintah berencana untuk membangun 149 pelabuhan dengan konsep green and smart port.

“Ada 112 di bawah Pelindo, dan ada 37 yang berada di bawah berbagai macam instansi, termasuk perhubungan, baik swasta maupun sebagainya. Ini semua harus kita bangun, semua saya harapkan harus bisa selesai dalam waktu 2 tahun ke depan. Tahun depan saya berharap kita bisa menyelesaikan 149 supaya digitalisasi,” tutur Luhut.

Leave a reply

Iconomics