Pendapatan Premi Industri Asuransi Jiwa Tumbuh Positif, Ditopang oleh Bancassurance

0
377

Pendapatan premi industri asuransi jiwa di Indonesia mengalami pertumbuhan yang positif selama periode kuartal pertama (Q1) 2021 lalu, setelah tahun lalu mengalami kontraksi.

Budi Tampubolon, Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengungkapkan pendapatan premi 59 perusahaan asuransi jiwa ditambah 6 perusahaan reasuransi yang memiliki bisnis pertanggungan asuransi jiwa pada Q1 2021 sebesar Rp57,45 triliun naik dari Rp44,72 triliun pada Q1 2020 dan Rp47,05 triliun pada Q1 2019.

“Pertumbuhan premi ini banyak datang dari new business premium. Jadi, hasil jualan baru tenaga pemasar dan kanal-kanal distribusi anggota AAJI. Kanal distribusi yang mengalmai kenaikan paling signifikan itu adalah bancassurance. Pemasaran bersama dengan bank inilah yang menjadi motor kenaikan premi industri asuransi jiwa di kuartal satu 2021,” ujar Budi dalam webinar yang diadakan The Iconomics, Kamis (5/8).

Sementara kanal distribusi agency dan kanal distribusi telemarketing, tambah Budi, mengalami penurunan disebabkan oleh kondisi pandemi dimana penjualan secara tatap muka dan melalui telemarketing mengalami keterbatasan.

Baca Juga :   Polusi Udara Turut Mendongkrak Pembayaran Klaim Asuransi Kesehatan di Indonesia

Dari sisi cara pembayaran premi, Budi mengungkapkan, yang paling banyak dipilih oleh masyarakat Indonesia adalah single premium. “Jadi, kenaikan pendapatan premi di Q1 2021 ini didominasi oleh kanal distribusi bancassurance dan produk atau cara bayar yang paling diminati adalah yang bersifat pembayaran premi tunggal/sekali bayar,” ujarnya.

Dari sisi produk, baik produk tradisional maupun produk unitlink mengalami kenaikan. “Tetapi kenaikan yang lebih pesat itu datang dari produk unitlink,” ujarnya.

Selain dari premi, pendapatan asuransi jiwa juga berasal dari hasil investasi. Budi mengatakan meski masih lebih kecil dari Q1 2019 lalu, tetapi pendapatan investasi perusahaan asuransi jiwa sudah mengalami perbaikan dibandingkan Q1 2020 lalu yang mengalami negatif. Pada Q1 2021 pendapatan investasi perusahaan asuransi jiwa mencapai Rp2,44 triliun. Sementara pada Q1 2020 lalu negatif sebesar Rp47 triliun dan pada Q1 2019 sebesar Rp10,36 triliun.

 

Leave a reply

Iconomics