PLN Genjot Transisi Energi Baru Terbarukan

0
542

PT PLN (Persero) berkomitmen penuh dalam mendukung transisi energi untuk mewujudkan masa depan energi yang lebih berkelanjutan. Komitmen ini mendapatkan apresiasi dari Air Liquide Indonesia (ALINDO) yang menandatangani Perjanjian jual beli Sertifikat Energi Terbarukan (Renewable Energy Certificate/REC) dengan PLN belum lama ini.

Tanggapan positif dari sektor industri ini menjadi respons positif terhadap upaya transisi energi ke energi baru terbarukan (EBT) oleh PLN. Rencananya, PLN akan memanfaatkan keuntungan dari REC untuk memodali pengembangan EBT, yang akan menunjang komitmen pencapaian target Net Zero Emission 2060.

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril menjelaskan REC merupakan salah satu inovasi produk hijau PLN untuk memudahkan pelanggan dalam membeli dan mendapatkan pengakuan internasional atas penggunaan energi terbarukan yang sudah ada di Indonesia. Sehingga pelanggan tidak perlu khawatir untuk bisa mengekspor produknya ke negara-negara tertentu yang sudah membutuhkan ini.

Dengan ditekennya perjanjian jual beli REC, maka jalinan kerja sama antara PLN dan Air Liquide Indonesia yang telah berlangsung selama 30 tahun akan terus berlanjut dan diperkuat.

Baca Juga :   Holding dan Subholding PLN Resmi Dibentuk, Erick Thohir: Bagian dari Transformasi untuk Perkokoh Perusahaan

“Jadi ini adalah bentuk kerja sama dan kesepahaman untuk allign together to shape the word by using green energy,” katanya dalam siaran pers.

Dia pun memastikan jika PLN akan terus melakukan inovasi produk EBT yang lebih maju guna memenuhi permintaan sektor industri sesuai dengan standar internasional. Seperti produk ramah lingkungan REC, yang akan memungkinkan pelanggan untuk secara langsung mendukung pengembangan proyek energi terbarukan melalui pengadaan energi hijau jangka panjang.

“Tentunya, PLN akan mengalokasikan keuntungan dari REC untuk menambah kapasitas pembangkit energi terbarukan, sehingga dapat memenuhi target Net Zero Emission 2060,” ujar Bob.

Saat ini, total kapasitas pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) PLN telah mencapai 7,936 MW. Setelah sukses menginisiasi proyek awal melalui PLTP Kamojang, REC dari PLTP Lahendong dan PLTA Bakaru juga akan tersedia pada bulan November 2021.

“Kedua pembangkit EBT ini akan menghasilkan lebih dari 1.000.000 REC per tahun untuk memenuhi kebutuhan energi terbarukan pelanggan perusahaan dan ritel di Indonesia. Tentunya di masa depan kami akan memasukkan lebih banyak pembangkit listrik EBT untuk memenuhi permintaan REC kami,” kata Bob.

Baca Juga :   PLN akan Memasok Listrik ke Smelter Feronikel Antam di Halmahera Timur

Untuk memastikan bahwa setiap REC dapat dipertanggungjawabkan, berkualitas tinggi, dan memenuhi standar internasional, PLN bekerja sama dengan APX Inc., penyedia sistem pelacakan dari Amerika Serikat yang diakui secara internasional.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

TagsPLN

Leave a reply

Iconomics