Proyek Jambaran Tiung Biru Siap Gas In pada Juli dan Gas On Stream pada Agustus
Proyek strategis nasional Jambaran Tiung Biru (JTB) siap gas in (gas perdana) pada bulan Juli ini. Persiapannya telah memasuki tahap akhir, terutama memastikan standar keselamatan migas telah terpenuhi.
“Untuk gas in masih ada sedikit yang perlu diperbaiki, dipastikan safety-nya. Kita tunggu beberapa hari lagi ini dan semoga bisa diselesaikan masalah tersebut untuk kemudian gas in dilakukan,” kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji dalam keterangan resmi.
Menurut Tutuka, saat ini semua peralatan atau instalasi migas di Proyek JTB telah terpasang di lapangan. Namun masih ada aspek keselamatan migas yang perlu dipastikan lagi. “Terkait safety itu harus dipastikan dan di industri migas, safety itu nomor satu,” kata Tutuka dalam keterangan resmi.
Tahap setelah gas in adalah gas on stream. “Usai dipastikan peralatan berfungsi baik, baru kemudian gas on stream. Masih butuh beberapa waktu lagi,” kata Tutuka.
Pemerintah mengapresiasi PT Pertamina EP Cepu (PEPC) atas pencapaiannya di mana JTB berhasil dibangun oleh anak bangsa. Selain itu, faktor keselamatan migas juga menjadi salah fokus utama karena sejak 2017 tidak terjadi kecelakaan kerja.
Ia mengatakan akan terus bekerja sama untuk bisa melaksanakan gas in berjalan dengan baik dan selanjutnya pengiriman gas dari JTB ke industri dan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan.
Deputi 1 Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Febry Calvin Tetelepta menyampaikan JTB merupakan proyek yang strategis karena dengan proyek JTB ini suplai gas di Jawa untuk industri dapat berjalan dengan baik. Menurutnya, oleh sebab itu, secara khusus pihaknya memberikan apresiasi kepada PEPC, maupun Rekind dan SKK Migas yang telah bekerja dengan sangat serius. Sehingga pada bulan Juli ini gas in dan pada bulan Agustus bisa on stream.
Direktur Utama PEPC Awang Lazuardi mengatakan JTB selalu mengedepankan aspek safety. Dirinya selalu menekankan kepada timnya untuk senantiasa mengedepankan keselamatan setiap tahap pekerjaan menuju on stream.
Proyek JTB diproyeksikan menjadi sumber energi untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat dan industri, serta kelistrikan khususnya di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Lapangan ini dapat memproduksi raw gas sebesar 315 MMSCFD dan kondensat 2700 bcpd.